0
2641

Dodi Chrome: Indonesia Harus Jadi Trendsetter Bukan Follower

GILAMOTOR.com. – Berawal dari ngerjain chrome, kini Dodi Irhas beralih menjadi builder Harley Davidson kawakan Ibu Kota.

Hobinya dimulai dari tahun 1990 sampai sekarang berkembang hanya bermodal ilmu learning by doing. Karya-karya DCC (Dodi Chrome Cycle) bahkan sempat diimpor ke negeri Jiran Malaysia dan salah satu hasil karyanya HD Evo 1997 Prostreet (owner juga Malaysia) pernah juara 3 kali berturut-turut di Phuket Bike Week Thailand (2005-2007).

Dan yang gak kalah keren, masterpice DCC sempat dijadikan ikon RC Components salah satu spare part custom asal Amrik.

Lebih jauh mengenai Dodi Chrome, yuk simak obrolan singkatnya.

Di luar kedua bisnis chrome dan custom, apakah ada waktu luang untuk melakukan aktivitas lain?

Nggak ada sih, hobi jalan-jalan mungkin. Sekarang lebih meluangkan waktu ama keluarga terutama ke anak-anak gue, Andika dan adiknya, Gordy. Keduanya lagi getol main sepeda fixed bike atau lebih dikenal fixi di kalangan gaul Jakarta. Pokoknya masa-masa ini saat support ke anak, selain fixi juga mereka ikut golf junior dan di sini gue juga ikut biarpun support juga. Intinya hobinya anak gue yah hobi gue juga

Seberapa jauh loe support hobi mereka?

Sejak awal gue selalu menanamkan kepada anak-anak gue kreatifitas, jangan asal beli. Seperti pada sepeda fixi ini, gue ajari untuk membuat sendiri. Layaknya makna fixed bike adalah ekspresi bebas, rangka sendiri dibikin sendiri. Mereka memiliki desain sendiri di coretan tangan tinggal dijabarkan rancang bangun.

Gue ngajari mereka membuat sendiri, rangka fixed bike hand made ini terbuat dari bahan pipa besi alcid ketebalan 1,2 mm dan diameter 33 mm. Mereka jadi mandor biar crew DCC yang ngerjain, bahkan kreasi rangka fixi dilirik teman-teman mereka. Sampai pernah jual 1 piece rangka fixi 3, 5 juta, transfer skill sekaligus hobi bisa jadi bisnis. Tapi gue tidak pernah drive mereka untuk jadi seperti bokapnya, biar mereka cari jalan sendiri, kita mengawasi aja.

Apakah dari keluarga ada yang mewarisi bakat loe sebagai builder HD?

Malah enggak ada…  Tapi gue selalu ngajari mereka bagaimana untuk create sesuatu tidak harus asal abeli aja. Ini juga gue arahin waktu mereka kepingin punya mobil, jika beli baru tidak ada taste-nya. Akhirnya gue sarani untuk rebuild ulang dan mobil pilihan jatuh ke VW, kebetulan dapat tipe beetle dan karmann ghia.

Emang dapatnya rongsokan harga miring, ini lagi garap beetle-nya model Brazil Style dengan wide bodinya. Mereka harus tahu prosesnya dan merasakan, ilmu seperti ini tidak didapat di bangku sekolah. Gue lebih mementingkan kebersamaan, apa yang mereka kerjakan gue harus ikut bagian. Hobi mereka jadi media antara bapak dan anak, komunikasi terus terjalin.

Loe sering ikutan kontes modifikasi internasional, peran Indonesia sendiri di  negara lainnya, gimana?

Kita masih jadi pemain bukan penghasil, HD di luar Indonesia sudah menjadi industri. Seperti Jepang, mereka telah memulai industri HD dengan membuat part-part custom di luar genuine part HD dan dipasarkan di luar Jepang. Kita masih belum ke arah sana dan jika ada mungkin satu atau dua belum dijalankan secara professional, masih sebatas hobi.

Kita bangsa Indonesia harus bangga terhadap kita sendiri, jangan bangga pakai komponen buatan negara lain seperti sekarang banyak barang dari Thailand atau Malaysia membanjiri market dalam negeri. SDM dan bahan kita punya, tinggal kita kembangkan lagi, ini juga harus ada kerjasama dan hubungan baik dengan pemerintahan setempat.

Saran loe buat perkembangan industri HD tanah air agar bisa meningkat pesat?

Media yang pas adalah pariwisata, Harley Davidson merupakan ikon dunia dan penggemarnya juga enggak sedikit. Jika pemerintahan kita pintar, bisa menggabungkan event HD guna menarik turis mancanegara, otomatis devisa negara juga meningkat. Seperti contohnya event AMD (American  Motorcycle Dealer) kala itu digelar di Malaysia, mengapa kita tidak bisa menggelar event sekelas Internasional tersebut. Jangan sebut event HD, event bertaraf dunia macam MotoGP dan F1, kita belum mendapatkan lisensi serinya malah negara tetangaga kita Singapura dan Malaysia yang sudah. Jika Indonesia sering mengelar event Internasional, imbasnya image di mata dunia lebih. Jangan mau jadi bangsa Pengekor tapi jadi Trendsetter!.

Biodata           :

Nama               : Dodi Irhas

Kelahiran         : Jakarta, 4 Mei 1964

Anak               : 2 putra (Andika & Gordy)

Wokshop         : Dodi Chrome Cycle

Jl Duta Permai VIII/16 Pondok Hijau

Ciputat-Tangerang Selatan

HP. (021) 93336278

Prestasi

Juara I Pro Street di Jogja Bike Rendezvous 2005-The Best Paint dan The Best People Choice (Bunglon)

Juara I Chopper (Hell Raiser), Juara II Chopper (Balinesse Chopper)

Juara I Pro-Street (Unlimited Bike) di ajang JBR 2006

Juara I The Lord Of Radical ( Unlimited Bike)

Juara III (Predator) di kontes Jakarta Anniversary Bike Week 2006

Finalis Asian Custom Bike Championship di arena Asian International Motorcycle Expo 2007 di Kuala Lumpur Malaysia, 18-21 Oktober 2007

Internasional Phuket Bike Week Thailand