0
532

MotoGP Jangan Melulu Berkutat Di Eropa, Asia Tenggara Juga Doong

GILAMOTOR.com. – Bukan cuma bos Yamaha Racing, Lin Jarvis yang ingin balapan MotoGP lebih banyak di kawasan Asia Tenggara. Gilamotor.com juga mau. Apa lagi kalau Indonesia bisa kembali menggelar balapan paling bergengsi sejagad itu, pasti luarbiasa sambutannya. Balapan di luar negeri aja disamperin, apa lagi di negeri sendiri, pasti penontonnya tumpah ruah.

Dari 18 seri MotoGP, hanya 4 negara Asia yang jadi tuan rumah; Qatar, Jepang, Australia dan Malaysia. Tapi hanya satu Negara di Asia Tenggara yang jadi tuan rumah MotoGP, Malaysia.

Mayoritas MotoGP digelar di kawasan Eropa dengan 11 negara dan 3 negara sisanya di kawasan Amerika. Jarvis melihat kawasan Asia Tenggara punya potensi bisnis dan antusiame luar biasa. Makanya Jarvis meminta MotoGP lebih banyak digelar di kawasan ini.

“Saya ingin melihat MotoGP bergerak ke pasar lain di seluruh dunia, di mana pasar tersebut sedang berkembang, khususnya di Asia Tenggara,” kata Jarvis. “MotoGP sangat penting di sana dan kami hanya punya satu balapan di sana saat ini. Pasti ada kapasitas untuk melaksanakan balapan lebih banyak di sana.”

Lelaki yang sempat beberapa kali ke Indonesia ini memang punya otak bisnis cemerlang. Dia melihat peluang MotoGP akan berkembang di seluruh dunia. Dia mendesak agar balapan paling bergengsi sejagad itu juga digelar di Amerika Selatan dan Afrika. Jadi nggak cuma muter-muter di kawasan Eropa saja. “Saya ingin melihat balapan ini menjadi kejuaraan yang benar-benar global,” tambahnya.

F1 telah memangkas jumlah balapannya di Eropa. Dari 19 seri, hanya 7 seri di Eropa. Jarvis pun ingin MotoGP seperti itu. “Saya ingin melihatnya di Amerika Selatan, saya ingin melihatnya kembali di Afrika, saya ingin melihat dua balapan di Asia Tenggara dan saya yakin jika kita bergerak ke area yang kesulitan ekonominya lebih sedikit dari Eropa misalnya, kita akan menyaksikan kondisi keuangan yang lebih baik.”

“Saya yakin di sana ada penonton yang sangat lapar terhadap MotoGP. Kami yakin dengan olahraga ini, tapi kami harus mengerjakannya bersama-sama dengan tim, bersama Dorna, bersama FIM untuk melihat perkembangannya dan mencoba mempromosikannya,” tutup Jarvis.