1
834

Indoprix 2013: Jelang Seri Kedua, Yamaha Kerja Efisien Biar Hasil Paten

GILAMOTOR.com. – 14 April 2013 mendatang seri kedua balapan Indoprix 2013 akan digelar di sirkuit Park Kenjeran, Surabaya. Berbekal hasil bagus di seri pembuka di sirkuit Sentul Karting atau Sentul Kecil pada 17 Maret lalu, Yamaha yakin akan kembali meraih hasil bagus di sirkuit Kenjeran dengan Jupiter Z1. Di Sentul Kecil memang hampir selalu jadi milik Yamaha. Sejak dulu. Semua orang pun tau itu. Orang-orang pemerhati balapan nasional, tentunya.

Beda sirkuit beda karakter pastinya beda setingan pula. Seri pembuka di Sentul Kecil memang Honda kuwalahan. Eh, kuwalahan atau kwalahan? Yah, pokok intinya itu. Terserah sampean mau pakai yang mana… Sama seperti musim 2012 lalu, sasis Honda kurang fleksibel untuk menjinakkan tikungan-tikungan Sentul Kecil yang berdekatan. Beda dengan Kenjeran yang mayoritas tikungannya mengalir seperti air. Maksudnya nggak banyak tikungan yang harus mengurangi rpm berlebih. Cuma dua tikungan di R4 ke R5, selebihnya bisa rolling speed. Dan terbukti, tahun lalu pula, Honda punya catatan bagus di sana. Dengan kata lain, Honda bisa membayar kekecewaan seri pembuka di Kenjeran.

“Bad luck..” ucap Anggono Iriawan, Manajer Honda Racing usai seri pembuka di Sentul Kecil, lalu. “Juara itu kan proses, sebuah akibat. Persiapan sudah baik, mesin tidak ada masalah tapi bad luck karena terjatuh. Kami berharap tidak ada kasus-kasus teknik yang terjadi saat balapan di Kenjeran nanti,” ucapnya lagi.  “Tahun lalu di kenjeran juara, di Binuang juara. Kami yakin bisa dapat hasil bagus di sana. Minimal bisa podium,” harapnya.

Manajer Motorsport Yamaha Indonesia Supriyanto yang sampai sekarang masih sibuk ngulik Jupiter Z1 pun mengaku optimis. Hasil bagus di seri pembuka memberi semangat untuk kembali meraih hasil bagus di seri kedua. Supriyono juga mengaku kalau nggak banyak yang diubah di Jupiter Z1 untuk seri kedua nanti. “Menang ada perubahan untuk menyesuaikan karakter sirkuit. Tapi tidak banyak. Pekerjaan fokus pada ECU, Suspensi dan Mapping-nya. Tapi tidak banyak karena hanya untuk menyesuaikan karakter sirkuit dan riders-nya,” ucap Supriyono.

“Engine memang disesuaikan dengan karakter sirkuit dan rider nya. Tapi kami lebih fokus di stability. Keuntungan kita adalah punya frame yang sangat bagus,” akunya. Tapi di balik itu semua, ada faktor yang juga nggak kalah penting yaitu proses kerja para mekanik.

Supriyanto menekankan agar para mekanik bekerja efisien supaya hasil akhir makin paten. Nggak ada lagi acara lembur baik mekanik maupun riders nya. “Kami sedang membuat sistem bagaimana cara mekanik kerja biar tidak lembur. Karena akan memengaruhi psikologis para riders,” ucap Supriyanto. Kalau kerja lembur, pekerjaan tidak akan maksimal. Kerja mekanik jadi seperti diuber-uber. Atau diibaratkan besok mau ujian tapi malamnya baru belajar. Hasilnya nggak akan maksimal. Mekanik cape, ridernya ngantuk. “Kami menekankan kepada mekanik jangan melihat ke sebalah, tapi fokus dengan motornya. Fokus pada objek pengembangannya. Yang paling penting jangan percaya sama riders karena mekanik adalah koki yang membuat dan menyajikan motor sesuai pesanan riders. Hal itu sangat penting untuk menghindari hilang fokus.”

Ya. Mekanik itu diibaratkan sebagai koki. Juru masak. Dan rider itu konsumen. Konsumen memesan masakan yang enak dan gurih tapi tidak terlalu pedas. Lalu mekanik mengolah bahan bakunya untuk dibuat sesuai pesanan si riders. “Jadi mekanik harus yakin dengan setiap pekerjaannya,” tutup Supriyanto.

1 COMMENT