0
1161

Race Culture Yamaha Cup Race, Terapkan Regulasi Internasional

GILAMOTOR.com – Yamaha Cup Race (YCR) 2013 yang dimulai di Sirkuit Brigif Cimahi pada 18-19 Mei 2013, jadi langkah awal pembentukan kultur balap yang lebih professional. Bukan hanya bagi peyelenggara tapi bagi seluruh elemen yang terlibat di dalamnya, terutama pembalap dan tim.

Seperti penataan manajemen organisasi yang tertata lebih rapi, konsep yang dituangkan di YCR 2013 dirancang sedemikian rupa untuk membentuk profesionalisme tim. Mulai dari paddock – rumah utama tim dan pembalap di sirkuit ini – dibuat nyaman, bersih dan ramah lingkungan. Ini sejalan dengan tujuan memperbaiki level event balap agar sekelas Asia dan terbiasa layaknya berkiprah di ajang internasional melalui regulasi YCR. Dimulai dari seri pertama YCR tahun ini, Yamaha memperlihatkan kultur balap baru.

”Cara kerja mekanik dan pembalap di paddock dan lingkup area sirkuit diperbaiki dengan fasilitas-fasilitas baru. Kultur ini akan berkembang menjadi kebiasaan dan sikap positif yang mencerminkan New Race Culture. Ini standar tinggi yang ditetapkan Yamaha untuk dijalankan bersama,” jelas M.Abidin, General Manager Service & Motorsport Yamaha Indonesia.

Lantas  bagaimana mekanik dan pembalap mempraktikkannya? Misalnya dimulai dari penyediaan drainer – tempat pembuangan oli-oli sisa sehingga tidak berceceran di area paddock. Perangkat penting lainnya yaitu alat pemadam kebakaran (apar) juga disediakan. Mengingat rawannya lingkungan paddock dengan bahan-bahan pemicu kebakaran, Yamaha sigap mencegah terjadinya kejadian yang tidak diinginkan itu.

Ditambah lagi pemberlakuan No Smoking Area sehingga tim, mekanik, pengunjung dan semua pihak yang berada di sirkuit dan sekitarnya tidak sembarangan lagi mengepulkan asap rokok di tempat yang tidak seharusnya. Pemandaangan seperti ini yang sering di jumpai di ajang balapan nasional. Kadang ada yang merokok sambil mengutak-atik salah satu bagian motor di dalam paddock.

“Kita coba mengadopsi sesuai regulasi Asia dan Eropa, dari segi safety, branding dan sebagainya. Poinnya adalah mengarah ke professional,” ucap Supriyanto Supriyanto, Manajer Motorsport Yamaha Indonesia.

Banyak hal yang diterapkan Yamaha di YRA untuk pembentukan sikap professional para rider dan mekanik. Misal masalah safety, Yamaha mulai lebih tegas. “Seperti penggunaan helm di dalam lintasan, itu kita wajibkan kepada seluruh orang walau hanya berjalan sejauh 1 meter saja. Selebrasi tak lagi menggunakan motor tapi menggunakan golf car. Karena kadang saat selebrasi pembalap berkeliling sirkuit membawa bendera dan tak pakai helm. Itu berhaya,” tambah Supriyanto.

Lebih lanjut Supriyanto menjelaskan, jenjang balapan di Indonesia ini mengarah ke Asia dan Eropa. Di Asia saja, regulasinya sudah begitu ketat, jadi melalui race culture ini Yamaha ingin membentuk seluruh elemen yang terlibat agar terbiasa dengan kultur balap dan regulasi seperti itu. “Contoh mengenai komunikasi riders dengan media, riders sedikit kagok dan itu akan dibiasakan dengan adanya press conference. Lalu pelatihan komunikasi rider dengan rider dan rider dengan mekanik. Kami coba inprove melaliui materi YRA kami.”