6
5296

Wheel Story Mario Iroth, Long Way Round Mini

GILAMOTOR.com – Bagi sebagian Gilmoters, nama Mario Iroth dengan Wheel Story nya mungkin bukan nama asing. Pasalnya, pemuda kelahiran Manado 26 tahun silam menetap dan bekerja di Bali ini berhasil melintasi 7 negara sejauh 17.000 km dengan membawa misi sosial.

Ya.. Mario Iroth adalah seorang backpacker kemudian melintasi 7 negara; Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, Kamboja, Vietnam, dan Laos dengan sepeda motor Kawasaki KLX 150S. Mario memulai perjalanannya dari Seminyak, Kuta-Bali pada Minggu 3 Maret 2013 lalu. Setelah sekitar 87 hari bergerak dari Bali melewati Pulau Jawa dan Sumatera untuk menyebrang ke Pelabuhan Klang, Malaysia lewat Dumai, Riau dan kembali ke Indonesia melewati rute itu.

Tepat tanggal 25 Maret 2013, Mario dan Wheel Story nya tiba di Kamboja di Desa Mendul 3 Propinsi  Siem Reap untuk menyerahkan bantuan kepada anak-anak korban konflik perang bersama mitra sosialnya, New Hope Cambodian (organisasi non pemerintah) dan kemudian melakukan hal yang sama bersama Cambodian Children’s Trust (LSM) di Battambang.

“Saat menjadi backpacker, saya melihat dengan mata kepala saya sendiri bagaimana kehidupan anak-anak di sana, saya tersentuh. Akhirnya saya menawarkan diri sebagai volunteer untuk menggalang bantuan dan mereka (LSM) menerima,” buka Mario. Untuk mewujudkan niatnya, dia menggalang dana dari para backpacker untuk kemudian diserahkan kepada anak-anak kecil di Kamboja. “Saya mencoba meminta teman-teman backpacker untuk menyisihkan sedikit rejekinya untuk diserahkan ke sana. Tapi anak-anak Kamboja itu meminta saya untuk datang ke sana lagi dengan kondisi berbeda, bukan sebagai backpacker. Akhirnya saya jatuhkan pilihan pada motor,” cerita Mario.

Ide gila muncul ketika menjatuhkan pilihan pada motor lawas Suzuki RK Cool tahun 2002 sebagai motor tunggangannya melintas 7 negara. “Sebelumnya saya sudah siapkan motor langka Suzuki RK Cool tahun 2002. Karena motor itu berasal dari Thailand, ingin saya hibahkan lagi di museum, soalnya motor itu cuma ada kurang dari 1.500 unit yang beredar. Jadi saat misi berakhir di Kamboja saya pulang naik pesawat, tapi karena orang kasihan liat motor saya akhirnya saya ditawarkan motor Kawasaki KLX 150S,” kata Mario.

Motor KLX 150S lansiran tahun 2010 itu bukan dukungan dari Kawasaki, tapi dari rekannya di Art Vision Bali.

Usai menuntaskan misinya di Kamboja, Mario bergerak kembali dengan motornya ke Indonesia. Tapi sebelum menyebrang ke Indonesia, dia mampir dulu ke Phuket Bike Week 2013. Hari ke 47-49, Mario sudah berada di Negeri Gajah Putih, Thailand.

Saat km sudah menempuh 10.867, dia tiba di gerbang Phuket Bike Week 2013. Meski datang bukan dengan motor bermesin besar seperti motor-motor yang ada di Phuket Bike Week, tapi Mario dan motornya jadi pusat perhatian. Dia seperti jadi tamu kehormatan di helatan akbar para bikers dunia itu. “Di sana motornya besar-besar dan bersih. Sementara saya motor kecil cuma 150cc dan kotor dengan banyak barang bawaan, makanya saya jadi pusat perhatian. Bahkan wartawan BBC dan beberapa wartawan tv lainnya langsung mewawancari saya,” ceritanya sambil tersenyum.

Yang membuatnya lebih senang, bikers idolanya bintang Long Way Round, Charley Brooman, langsung merangkulnya. “Baru saja selesai memarkir motor saya, tiba-tiba pundak saya ada yang merangkul dan dia berkata ‘Kamu pasti datang dari jauh’… Betapa terkejutnya saya karena orang itu sangat saya kenal, dia Charley Brooman Long Way Round,” ceritanya bangga.

“Kami berbicara sekitar 10-15 menit. Kami saling bercerita tentang pengalaman, masalah yang dihadapi saat melintasi negara-negara dan kendala di lapangan. Ada banyak kesamaan antara Long Way Round dan Wheel Story.”

“Dia [Charley] bilang kalau saya mengingatkannya pada Long Way Round yang digarapnya beberapa tahun lalu.”

“Kamu ini seperi Long Way Round versi mini,” cerita Mario sambil tertawa.

6 COMMENTS

  1. tr03lu It is really a nice and useful piece of info. I am glad that you shared this useful info with us. Please keep us up to date like this. Thank you for sharing.