43
4529

Touring GT125 Eagle Eye, Membingkai Kebersamaan Dari Tapal Kuda ke Walidwipa

GILAMOTOR.com – Dering pesawat telepon di sudut kamar Hotel Ijen View yang kami inapi, menuntun ruh kami kembali ke alam sadar. Jarum jam tepat menunjuk angka 5, petugas hotel membangunkan kami melalui wake up call.

Ini adalah hari kedua perjalanan touring kami dengan mengendarai matik terbaru Yamaha GT125 Eagle Eye yang dikatakan Yamaha sebagai rajanya motor matik. Sehari sebelumnya, kami telah menempuh perjalanan skitar 230 km dari Kota Malang. Di hari kedua ini kami akan melanjutkan perjalanan menuju Bali. Sebuah kota yang lebih terkenal di mata para turis asing ketimbang nama negara dimana pulau itu berada.

Secangkir kopi panas dan beberapa potong kue kering mengawali hari yang dingin pada Jumat 24 Januari 2014. Sepanjang malam, hujan terus membasahi kawasan Gunung Ijen dan hawa dingin menggerayangi tubuh kami, menusuk terasa hingga ke sumsum tulang.

Touring-GT125-Eagle-Eye---Menuju-Ketapang

Matahari seperti malu menampakkan wajahnya, awan mendung terus menggelayut di langit Bondowoso. Tapi semangat para jurnalis tak sedikit pun memudar untuk menuntaskan perjalanan hingga ke Bali. Usai mengisi perut dengan sarapan dan minuman hangat, kami bersiap di atas jok GT125 Eagle Eye dengan membentuk dua baris memanjang ke belakang. Bendera start dikibarkan, saatnya memulai perjalanan yang lebih menantang bersama GT125 Eagle Eye.

Jalan menyempit, formasi GT125 Eagle Eye berubah menjadi satu baris memanjang ke belakang. 22 unit Eagle Eye yang ditunggangi para jurnalis dan anggota komunitas Yamaha mengular menuju kawasan wisata Kawah Gunung Ijen yang ada di wilayah Cagar Alam Taman Wisata Ijen di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Touring-GT125-Eagle-Eye---Menuju-Ijen

Kawah Ijen sendiri merupakan sebuah danau kawah yang bersifat asam di puncak Gunung Ijen di ketinggian 2,368 meter di atas permukaan laut (mdpl), dengan kedalaman danau 200 meter. Luasnya mencapai 5,466 hektare. Selain keunikan kawah dengan warna-warninya yang berpadu dengan birunya langit saat cuaca cerah serta blue flame atau api berwarna biru saat malam, kegiatan para penambang belerang juga jadi daya tarik untuk disaksikan dengan berbalut kisah pedih kehidupan mereka. Demi bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan hidup keluarga, para penambang belerang itu melakoni pekerjaan yang lekat dengan bahaya. Mereka memikul bebatuan belerang dari bibir kawah sampai ke kawasan parkiran sejauh lebih dari 2 km melewati trek terjal berbatu dengan beban pikulan seberat 40 kg. Dalam sehari mereka bisa mengangkut 70-110 kg belerang.

Perlahan matik Yamaha bermata Elang membawa kami ke dataran tinggi itu bersama turunnya rintik hujan. Lagi, ketangguhan jelajah GT125 Eagle Eye diuji di sini. Melintasi jalan menanjak, basah dan berpasir, grip ban melekat dengan baik. Mesin 125cc SOHC, satu silinder, 4 tak, berpendingin cairan, mampu memproduksi tenaga cukup besar untuk ukuran matik di kelasnya. Yamaha mengatakan mesinnya mampu memproduksi tenaga maksimal hingga 11,4 PS pada 9000 rpm. Sementara torsi maksimum yang mencapai 10,4 Nm mampu dihasilkan di putaran mesin lebih rendah, 6500 rpm. Sehingga kami tak perlu memuntir tuas gas lebih dalam untuk mencapai kecepatan yang kami inginkan.

Di sisi lain, akselerasi yang agresif di putaran bawah juga dihasilkan berkat dukungan teknologi injeksi YMJet-FI dan teknologi balap MotoGP yang disematkan pada mesinnya, Forged Piston dan DiASil Cylinder. Teknologi itu membuat kerja mesin semakin ringan dan minim gesekan.

Touring-GT125-Eagle-Eye---Menuju-Ijen-2

Putaran roda GT125 Eagle Eye membawa kami semakin tinggi dan tinggi. Kabut semakin tebal dan hawa dingin memaksa kami untuk menggenggam grip kemudi lebih erat menahan hawa dingin yang mulai menyetubuhi kami. Kabut semakin tebal, jarak pandang kami semakin terbatas dan bahkan kami tak bisa melihat sisi kiri dan kanan kami dengan jelas. Di sisi kanan kami terlihat samar tebing bebatuan dan pepohonan yang tumbuh subur di tanah Gunung Ijen. Sementara di sisi kiri kami jurang yang cukup dalam. Hati-hati, tetap fokus dan ketangguhan GT125 Eagle Eye melintasi jalan basah berliku dengan kontur menanjak dan menurun jadi kunci lancarnya perjalanan kami.

Di sini giliran lampu GT125 Eagle Eye yang diuji. Tak hanya tampil keren seperti mata Elang, pendaran cahayanya mampu menerangi dan sedikit menambah jarak pandang jalan yang diselimuti kabut tebal dan hujan. Kami nyaris tak bisa melihat dengan jelas rombongan yang ada di depan kami, hanya bayang-bayang saja. Suara sirine dari motor dan mobil voorijder yang mengawal perjalanan kami serta kedipan lampu sein GT125 Eagle Eye yang sengaja diaktifkan menjadi penanda bawah jarak kami dengan yang lain tak terlalu jauh.

Tapi kami bisa melihat cukup jelas barisan GT125 Eagle Eye yang ada di belakang kami melalui kaca spion. Dari kaca spion, terlihat barisan lampu yang membentuk mata Elang mengikuti arah laju motor yang kami tunggangi.

Setelah sekitar 70 km perjalanan dari Hotel Ijen View di Bondowoso, kami pun tiba di gerbang Taman Wisata Alam Kawah Ijen yang juga jadi titik awal para pelancong mendaki menuju kawah. Lokasi ini berada di ketinggian sekitar 1.850 mdpl yang sekaligus jadi lokasi istirahat kami yang pertama. Meski kabut masih menyelimuti kawasan ini, tapi kami bisa sedikit melihat eksotisme hutan tropis di tanah Jawa Timur.

”Turing Yamaha GT125 ini menjamah kawasan Timur yang pemandangannya dikenal indah. Selama perjalanan ada beberapa obyek wisata memikat dan mengesankan yang dilewati. GT125 yang Gagah, Mewah, Nyaman, Bertenaga dengan mesin YMJet-FI (Yamaha Mixture Jet-Fuel Injection) terbukti kehandalannya menempuh rute turing. Tanjakan direspon cepat oleh mesin GT125, perjalanan malam diterangi lampu dengan desain keren dan medan berliku dapat dilibas dengan baik dengan kelincahan khas GT125,” kata Eko Prabowo, GM Promotion & Community Development Yamaha Indonesia.

Di lokasi ini keakraban semakin terjalin. Segelas teh panas menemani kebersamaan kami mengulang cerita perjalanan tadi sebelum kami bergerak kembali menuju Bali. Asap mengepul keluar dari tiap hembusan nafas kami di tengah hawa dingin di kawasan itu.

Roda GT125 Eagle Eye kembali berputar membawa kami menuju Banyuwangi. Hujan mulai reda meninggalkan jejak di atas aspal basah dan berpasir. Turunan curam, tikungan tajam, jalan tak mulus, harus kembali dihadapi para peserta touring bertema Fly The Eagle GT125.

Usai melumat turunan, tanjakan terjal serta tikungan tajam, kami tiba di titik pemberhentian kedua di Ketapang Indah Hotel and Resto. Trek Bondowoso – Banyuwangi jadi perjalanan terberat kami dimana kami harus melawan rasa lelah, kantuk, dingin yang menjadi satu menggerogoti tubuh kami. Perjalanan yang benar-benar menguras tenaga dimana kami dan tunggangan kami harus bertahan hingga batas ketahanan kami.

Sekitar 3 jam kami beristirahat di tempat yang langsung menghadap ke Pulau Bali untuk makan siang dan menunaikan ibadah sholat Jum’at bagi peserta turing muslim. Di sela-sela istirahat kami, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) melakukan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan dengan memberikan bantuan dua unit mesin Yamaha kepada SMK 17 Agustus Tegal Delimo dan SMKN Tegal Sari Banyuwangi.

Jarum jam menunjuk angka 2, matahari menyengat tubuh kami yang masih merasakan dinginnya kabut Ijen. Kami kembali bersiap melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan Ketapang sebelum menyeberangi selat Bali dengan kapal feri menuju pelabuhan Gilimanuk. Belum juga bergerak meninggalkan Ketapang Indah Hotel and Resto, hujan kembali turun begitu deras. Sepanjang perjalanan menuju Pelabuhan Ketapang kami lalui di bawah guyuran hujan.

Touring-GT125-Eagle-Eye---Masuk-Feri

Setelah melewati gerbang pemeriksaan dan tiket feri, satu-persatu GT125 Eagle Eye memadati geladak bawah kapal feri yang jadi ruang parkir kendaraan. 30 menit kami berada di atas perairan selat Bali bersama feri yang membawa kami ke sebuah pulau, sebuah pulau yang jadi surga dunia bagi para pelancong dari berbagai belahan dunia, Bali.

Cahaya halilintar yang keluar dari langit kelabu seperti menghujam ke dasar laut saat kami berada di geladak atas. Sesekali gemuruhnya terdengar memekakkan telinga dan menciutkan nyali kami untuk berlama-lama di geladak atas tanpa atap. Khawatir tersambar petir, kami kembali turun ke geladak antara (geladak tengah) dan berkumpul dengan para jurnalis peserta turing Fly The Eagle GT125.

Touring-GT125-Eagle-Eye---Di-Feri

Sambil menikmati hembusan angin laut dan memandang kapal-kapal berlayar menembus batas horison, tawa renyah menghangatkan suasana kebersamaan kami. Kisah-kisah dan pengalaman masa lalu yang lucu jadi bumbu perbincangan kami sebelum nakhoda menyandarkan kapal di pelabuhan Gilimanuk.

Tak terasa 30 menit berlalu begitu cepat. Di depan kami sebuah gerbang menuju salah satu surga dunia sudah menanti. Kami pun harus bergegas kembali ke geladak bawah tempat kendaraan terparkir.

Touring-GT125-Eagle-Eye---Keluar-Feri

Hujan lebat menyambut kedatangan kami di Pulau Seribu Pura. Bahkan saat GT125 Eagle Eye mulai keluar dari kapal, hujan semakin lebat hingga butirannya terasa menusuk-nusuk ke tubuh kami.

Di lahan parkir pelabuhan Gilimanuk kami mengatur barisan sebelum melanjutkan perjalanan menuju Singaraja, lokasi yang jadi tujuan akhir turing Fly The Eagle GT125.

Jalan aspal dari pelabuhan Gilimanuk menuju kota sangat halus. Kami pun memuntir tuas gas hingga batas yang kami rasa cukup aman untuk melesat di bawah guyuran hujan lebat. Terlihat sesekali jarum penunjuk kecepatan menyentuh angka 90 km per jam (kpj). Dan di titik terjauh dari tikungan yang ada di hadapan kami, gas kami tutup dan kecepatan turun drastis hingga ke kecepatan 30-40 kpj.

Meski terhalang lebatnya hujan, mata kami masih bisa merekam pemandangan indah dan rimbunnya pepohonan yang tumbuh di sepanjang jalan menuju Maharaja, Singaraja. Pepohonan tumbuh lebat di sisi kiri dan kanan jalan yang kami lalui, seakan memayungi tamu-tamu yang memasuki daerah tujuan para pemburu wisata alam di Bali.

Jalan lurus seolah tak berujung sesekali kami lalui di antara lebatnya hutan bakau. Dan sesekali sekelompok kera berjejer di besi pembatas jalan seperti ikut menyambut kedatangan kami.

Semangat kami semakin membuncah saat roda GT125 Eagle Eye nemapaki tanah Kalibukbuk menuju Lovina. Cuaca mulai cerah, secerah hati kami yang tak sabar ingin segera tiba di penghentian terakhir touring ini untuk menikmati surga di pulau yang disebut oleh Sri Kesari Warmadewa dalam Prasasti Blanjong yang dibuat pada tahun 913 M sebagai Walidwipa.

Cerita sebelumnya di

Turing GT125 Eagle Eye, Dari Malangkuçeçwara Ke Tapal Kuda

43 COMMENTS

  1. Velikost penisu je pro drtivou vetšinu mužu velmi duležitá. Pocit nedostatecnosti v této oblasti se muže promítat i do dalších stránek života.

  2. Good post right here. One thing I would like to say is that often most professional career fields consider the Bachelors Degree as the entry level standard for an online course. While Associate Certifications are a great way to get started, completing your current Bachelors uncovers many entrances to various occupations, there are numerous internet Bachelor Course Programs available coming from institutions like The University of Phoenix, Intercontinental University Online and Kaplan. Another thing is that many brick and mortar institutions offer you Online variations of their certifications but usually for a greatly higher payment than the institutions that specialize in online diploma plans.

  3. The Zune concentrates on being a Portable Media Player. Not a web browser. Not a game machine. Maybe in the future it’ll do even better in those areas, but for now it’s a fantastic way to organize and listen to your music and videos, and is without peer in that regard. The iPod’s strengths are its web browsing and apps. If those sound more compelling, perhaps it is your best choice.

  4. naturally like your web site but you need to test the spelling on several of your posts. Several of them are rife with spelling problems and I in finding it very bothersome to inform the reality then again I will definitely come back again.

  5. 锘块煋鍥姐儔銉┿優 濂囩殗鍚?DVD 2800鍐? 姣庢棩鏂板搧銇撱亾銇汉姘楁捣澶栥儔銉┿優 鍥藉唴銉夈儵銉濪VD銇嬨倝銆併偄銉嬨儭DVD Blu-ray銇俱仹锛岄煋鍥姐儔銉┿優銆併偄銉嬨儭銉夈儵銉炪€佹棩鏈琓V銉夈儵銉炪€佷腑鍥姐儔銉┿優銆備汉姘桪VD鐗逛尽銈汇兗銉腑!鍏ㄥ搧閰嶉€佺劇鏂欍€

  6. Know which jewelry ahead of a jewellery invest in.You will discover three distinctive varieties of ,http://artofabaya.com,gems: bogus, unnatural and pretend. tiffany jewellery are usually specific diamonds, nevertheless imitation is simply cosmetic decorated to check much like the real thing. All natural boulders are merely metro and artificial jewels tend to be harvested in the clinical.Have a particularly close look in the article you enjoy, subsequently input it beside other sorts of pieces you’re interested in. Be cautious about methods which certain retailers use to earn a generally glance greater.

  7. What’s Happening i’m new to this, I stumbled upon this I have found It absolutely useful and it has helped me out loads. I hope to contribute & assist other users like its aided me. Good job.

  8. Have you ever heard on the subject of juicy couture previous to? This can be a artist throughout the world. Many men and women in particular girls have,juicy couture online,great interest in juicy couture.In reality, Juicy Couture is usually a Western Shore design provider promoting it has the creases of recent laid-back and also sports clothing in addition to essential accessories. Presently there lines have got a most suitable bit of class and elegance. All the Juicy label removed as soon as Fashion followers commenced having on their own clothes plus holding his / her baggage.

  9. It seems that everyone these days in Saskatchewan’s capital is so busy with life, family, work and a million other commitments. When a need arises for a product or service and you can’t think who to contact where do you turn? Perhaps the business you select randomly yourself or find in other ways lets you down and does a bad job….living in Regina can present it’s challenges ….with new businesses springing up all the time and existing businesses getting busier standards can suffer.

  10. Realize exactly what gem stones before you make a jewelry get.You will discover 3 different styles of ,cheap tiffany jewellery,diamonds: phony, artificial as well as representation. tiffany jewellery are true diamonds, but fake is plastic material colored to check similar to the real thing. Pure gemstones are simply below the ground and synthetic jewelry tend to be developed within a science lab.Take a particularly critical look for the chunk you love, then stick it near to several other pieces you are considering. Be careful of steps which will various manufacturers make use of to generate a engagement search more desirable.

  11. I absolutely love your website.. Pleasant colors & theme. Did you build this site yourself? Please reply back as I’m trying to create my own site and would love to find out where you got this from or just what the theme is called. Cheers!

  12. Aw, this was a really good post. Taking a few minutes and actual effort to produce a good article… but what can I say… I put things off a lot and never seem to get nearly anything done.

  13. I’m amazed, I have to admit. Seldom do I come across a blog that’s equally educative and engaging, and let me tell you, you’ve hit the nail on the head. The issue is something which too few folks are speaking intelligently about. I am very happy that I found this during my search for something relating to this.

  14. ADT has over 6 million customers, over 120 years of experience, and a globally recognized brand name, it’s no wonder Protect Your Home, an authorized ADT retailer, is at the top of our list. It’s the #1 home security provider in North America and has been an industry leader since 1870 with the invention of the first telegraph-based alert system.