Photo: Gilamotor.com/Ary
10
3028

Laporan Mudik Kita : Merasakan Performa Mio M3 125 Hingga ke Kota Batik

GILAMOTOR.com – Usai melakukan service Yamaha Mio M3 125 untuk persiapan ‘Laporan Mudik Kita’, GILAMOTOR.com menyusuri jalur mudik dari Jakarta – Pekalongan via pantai utara (pantura).

Etape I yang dimulai Kamis (9/7/2015) pun langsung mengarah ke Jl Kalimalang, Jakarta Timur yang menjadi jalur penghubung utama pemudik menuju Jawa Tengah.

Kondisi lalu lintas yang cenderung ramai sepanjang Kalimalang menuju Bekasi, membuat ketangguhan Mio M3 125 belum sepenuhnya teruji.

Namun, kesempatan ini dimanfaatkan untuk coba mempertahankan lampu Eco di area speedometer tetap menyala sebagai indikator Eco Riding (berkendara dengan penggunaan BBM secara efisien).

Situasi yang mirip juga berlanjut saat GILAMOTOR.com memasuki kawasan Bekasi Barat-Karawang, Jawa Barat. Hingga akhirnya hasrat untuk merasakan performa mesin Blue Core 125cc itu terwujud ketika masuk ke daerah Subang.

Beruntung karena jalanan kali itu belum ramai, meski sudah terlihat beberapa pengendara sepeda motor yang mudik lebih awal. Jadi, ada kesempatan untuk memacunya dengan kecepatan lebih tinggi.

Di sini, feeling kami fokus pada akselerasi dan handling. Tak jarang Mio M3 125 harus tertahan karena terhambat oleh rangkaian ‘si besar’ yang tak kalah lajunya. Kami pun terpaksa memperlakukannya sedikit kurang bersahabat.

Butuh tenaga yang cukup untuk meng-overtake. Namun, aksi tersebut terasa sangat mudah saat Mio M3 125 dipaksa mengeluarkan tenaganya secara tiba-tiba. Ini juga didukung oleh pengendalian bagian depannya yang terbilang ringan sehingga tak ada kendala untuk mendahului mereka.

Penilaian soal handling masih terus berlanjut saat masuk kawasan Cirebon. Tapi, kali ini kondisinya berbeda. Mio M3 125 harus melewati Pasar Palasaran yang cukup padat. Lagi-lagi, tak butuh effort lebih untuk mengajaknya meliuk diantara kemacetan.

Pola perlakuan yang serupa juga terjadi di jalur Lemahabang-Losari-Brebes-Tegal-Pemalang dan Pekalongan. Dan, di sinilah tempat pemberhentian pertama kami. Jadi teringat petikan lagu kota batik di Pekalongan,…..mudik pakai skutik tetap menyenangkan.

10 COMMENTS