3
3245

Susur Pantai Tempuh 700 Km

Pantai adalah sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir, pantai menjadi batas antara darat dan laut. Pantai juga menjadi daerah teritorial. Dan Indonesia adalah daerah yang di karuniai banyak keindahan pantai, bukan cuma banyak pantai, keragaman dan kehidupan pesisir laut juga banyak, dan itu adalah beberapa dari banyak nya alasan buat saya, Fatimah Subadiyo , seorang perempuan berusia 20 tahun begitu tertarik dengan pantai dan ingin tahu bagaimana pantai dan laut menjadi sumber kehidupan warga sekitar.

Bogor adalah titik start saya menuju Tegal, tempat tujuan eksekusi ekspedisi Susur Pantai. “Kenapa harus Tegal, pesisir pantai Utara? Kenapa gak milih pesisir pantai Selatan yang pantai nya lebih indah, dan jarak tempuh nya juga gak jauh dari Bogor?” Pasti banyak yang bertanya seperti itu. Tapi bukan itu yang saya ingin tunjukkan. Tegal adalah kota yang dijuluki dengan kota Bahari, kota yang menurut saya menarik dengan banyak makanan khas nya seperti Tahu Aci, atau dengan logat nya yang mampu membuat orang yang mendengar tertawa? Ah.. itu tidaklah penting, karena itu adalah ragam budaya Nusantara.

IMG_0697

Dari Bogor saya hanya sendiri alias Solo Ride menggunakan Yamaha Scorpio 225. Sebuah perjalanan yang mengasyikkan dan yang pasti dengan resiko yang tidak sedikit seorang perempuan mengendari motor dengan cc yang tidak kecil dan badan yang mungil. Tapi itu buksn halangan karena rasa ingin tahu dan semangat saya yang jauh lebih besar dari motor saya. Berangkat dari tanggal 3 Juli 2016 melalui jalur tengah, terjebak macet di Brebes selama 8 jam, jatuh sampai tuas rem belakang penyok, saya menglami cedera di tulang pinggang dan punggung tangan saya, setelah sampai di tempat peristirahatan sabar saya di uji kembali, mengalami dua hari tanpa bensin karena SPBU sangat sangat jauh, sebuah ketidak mungkinan jika harus mendorong motor sejauh 12KM , bahkan ada yang menjual eceran satu liter premium Rp. 50.000.00 Saya manfaatkan dua hari itu untuk repack motor dan repack kondisi badan agar tanggal 7 Juli saya sudah bisa riding kembali.

Pantai Muarareja, Pantai Alam Indah, dan Pantai Larangan adalah tiga pantai yang menjadi tempat tujuan ekspedisi saya. Semua nya punya banyak kelebihan.

IMG_0741

Pantai Muarareja, Pantai dengan banyak sekali tambak, ayunan kayu, hammock. Pantai Muarareja ini sekarang sudah resmi jadi tempat wisata dan di kelola oleh warga sekitar. Tentu saja, dengan adanya Muarareja perekonomian warga sekitar jadi terbantu.

Pantai Alam Indah adalah tujuan kedua setelah saya menyelesaikan eksekusi di Muarareja. Warga sekitar biasa menyebutnya dengan PAI. Yups, PAI ini mudah dicari titik lokasinya karena sudah ada plang di pinggir jalan Pantura Tegal-Pemalang. Beda dengan Muarareja dan Larangan. Di PAI saya punya satu spot yang mendadak jadi spot favorite untuk berfoto, Perahu Terdampar, entah siapa yang meninggalkan pantai ini sampai lupa membawa kapal nya. Di PAI ini semua sudah terkoordinir dengan rapi, dari tiket sampai tempat parkir. Memang, PAI ini bukan hanya warga yang mengelola tapi pemerintah juga . di PAI ini juga ada Hutan Mangrove yang di kelola warga jadi tempat prewedd. Sangat menarik, karena meski Hutan Mangrove dan PAI masih sangat berdekatan lokasinya tapi sudah berbeda yang mengelola.

IMG_0683

Pantai Larangan, pantai terakhir yang saya eksekusi dengan akses dan penunjuk yang sangat minim, saya hanya bisa mengandalkan GPS, bertanya dengan warga dan saya juga menyewa tour guide sebagai pengarah saya. Saat memasuki pantai Larangan, pantai ini bukan seperti dua pantai sebelum nya yang saya kunjungi. Pantai ini ternyata belum banyak yang tahu letak keberadaannya dilihat dari tidak adanya warga yang menariki tiket masuk atau tiket parkir, saya sempat bertemu dengan warga yang berprofesi sebagai nelayan, menurut beliau Pantai Larangan ini belum seterkenal PAI jadi pantai nya masih sepi, beliau juga sempat bercerita tentang pengalaman nya berlayar dari yang satu hari bisa menangkap 10ton ikan teri sampai beliau pulang dengan tanpa tangkapan. Kata beliau, dari tangkapan itu nanti hasil nya akan di setor ke TPI lalu keuntungannya di bagi ke juragan nya dan masing masing crew akan mendapat bagian nya.

IMG_0786

Berkendara sejauh 700km di temani Evalube 4T Runner X SAE 20W40, API SG / JASO MA membuat mesin Yamaha Scorpio saya tanpa overheat, tanpa slip kopling dan memudahkan saya dalam meng overtake gear, juga mengurangi keausan dan gesekan, mencegah korosi, dan memperpanjang usia mesin motor saya. Evalube 4T Runner X SAE 20W40, API SG / JASO MA adalah minyak pelumas dengan kekentalan ganda (multigrade) yang digunakan untuk kendaraan bermotor 4 langkah dengan kualitas tinggi. Minyak pelumas ini dibuat dari kualitas base oil yang tinggi dan dicampur dengan aditif detergent, anti oksidan, anti gesek, anti busa, dan anti karat. Minyak pelumas ini berfungsi untuk merawat dan memberikan perlindungan pada mesin dengan teknologie dan yang mengandalkan akselerasi tinggi. Pelumas ini juga mampu mengurangi keausan sehingga menjadikan umur pakai mesin lebih tahan lama. Selain itu juga pelumas ini menjadikan temperature mesin lebih stabil karena mempunyai tingkat kekentalan ganda (multi grade). Minyak pelumasini juga direkomendasikan pada daerah beriklim panas maupun iklim dingin.

Pelumas ini dapat digunakan untuk segala macam merk kendaraan bermotor roda dua yang menggunakan mesin 4 langkah yang direkomendasikan oleh spesifikasi API SG dan bekerja pada segala kondisi jalan.

 

Penulis: Fatimah Subadiyo

 

 

 

 

3 COMMENTS