Suzuki Thunder 125 2006: Cafe Racer Simpel Sesuai Budget

Modifikasi kerap menjangkiti setiap insan bermotor di seluruh penjuru dunia. Selain sebagai bentuk karya seni, modifikasi juga kerap menjadi cerminan sang pemilik. Namun sayang untuk memodifikasi sepeda motor yang keren pastinya butuh dana yang tidak sedikit, sehingga menuntut pemilik putar otak untuk mensiasati hal tersebut. Dengan kata lain, punya motor keren namun tetap sesuai isi dompet.

Seperti yang dilakukan oleh pria satu ini nih Gilmoters. Luireno Aditya namanya, pria yang mengaku tertarik dengan sepeda motor bergaya cafe racer. “Saya melihat modifikasi bergaya cafe racer itu cocok untuk orang yang bertubuh slim alias kurus. Dan berhubung saya punya postur tubuh tinggi dan besar jadi motor harus disesuaikan dengan postur tubuh saya,” buka pria yang akrab disapa Lui ini.

Meskipun memiliki keinginan yang menggebu untuk memiliki sepeda motor bergaya cafe racer, namun Lui juga memiliki perhitungan Gilmoters. Khususnya di segi pendanaan. Untuk itu ia memilih basic Suzuki Thunder lansiran 2006 untuk disulap menjadi motor impiannya.

Lui pun langsung menyambangi markas Nin* Rocksta di bilangan Jakarta Barat berbekal tekad dan dana tentunya. “Ini merupakan projek pertama saya memodifikasi sepeda motor. Jadi saya mulai dengan basic motor yang harganya terjangkau.” lanjutnya.

Tidak mau mengecewakan pelanggan, Nino Pramono selaku pemilik Nin* Rocksta pun memberikan racikan yang pas untuk Lui. “Yang punya ingin motornya pakai ban lebar dan besar serta tangki yang pas dengan ukuran pahanya, jadi kaki-kaki diganti semua kecuali swing arm. Sementra bagian bodi cukup dibuatkan tangki dan boks aki, sedangkan rangka belakangnya dibuat model U saja.” urai Nino.

Walaupun sudah ngebet punya cafe racer tetapi Lui harus ektra sabar menunggu motor impiannya selesai ‘disekolahkan’ Gilmoters. Pasalnya sepeda dengan kapasitas ruang bakar 125 cc berkelir merah maroon ini butuh waktu cukup panjang untuk selesai.

“Memang cukup lama prosesnya, hampir setahun. Ini karena proses pembayaran yang saya lakukan ke pihak bengkel bertahap.” tutup pria 29 tahun tersebut.