Shiro Nakajima mengerjakan sendiri proses restorasi dan membangun motor. Mulai dari membuat rangka, bodi hingga pengecatan. Karena Shiro tidak memiliki satu asisten pun untuk membantunya.
10
10823

Penuh Jerih Payah Bangun 46 Works, Shiro Nakajima Bikin Kagum Builder Indonesia

GILAMOTOR.com – Puas mengunjungi dua workshop di Tokyo yakni Cherry’s Company dan Deus Ex Machina, rombongan Suryanation Motorland menginap di distrik Ikebukuro untuk beristirahat sebelum berkunjung ke workshop 46 Works. Nah, baru deh keesokan harinya rombongan berangkat menuju Gunung Fuji guna menyambangi markas milik Shiro Nakajima tersebut, Gilmoters.

Butuh waktu sekitar dua jam perjalanan bagi rombongan untuk bisa sampai ke workshop yang berlokasi di distrik Yatsugatake itu.

“Awalnya saya mendirikan workshop Ritmo Sereno di Tokyo yang khusus menangani perawatan dan restorasi motor BMW, sekarang  bengkelnya sudah berpindah tangan dan dikelola oleh partner saya. Dari Tokyo saya pindah mencari lokasi yang tidak terlalu padat jadi bisa fokus untuk menghasilkan karya,” ujar Shiro Nakajima.

Usut punya usut nih Gilmoters, Shiro memutuskan untuk membangun bengkel yang diberi nama 46 Works ini karena sesuai dengan keinginannya menjadi seorang builder. Dan berhasil!

Tiga tahun sudah workshop miliknya ini pindah di bawah kaki Gunung Fuji. Area workshop yang bersebelahan dengan tempat tinggalnya ini pun dibangun dengan lahan yang cukup luas, Gilmoters. Tentunya memiliki peralatan bengkel yang komplit dan mampu menampung sekitar 20 lebih motor.

Dipilihnya angka 46 untuk workshop miliknya ternyata punya makna yang mendalam loh, Gilmoters. Bukan lantaran ia penggemar berat pembalap MotoGP, Valentino Rossi melainkan angka keberuntunganya. “Angka 46 ini selain keberuntungan buat saya juga merupakan singkatan nama depan saya dalam ejaan Jepang. Empat itu disebut ‘shi’ sedangkan enam  ‘roku’,” ungkapnya.

Berhubung tinggal di distrik yang jauh dari keramaian kota, menuntut Shiro untuk mengerjakan sendiri seluruh proses penggarapan motor. Untuk mendapatkan spare part ia memesan melalui internet, namun di luar itu ia mengerjakan sendiri proses restorasi dan membangun motor. Mulai dari membuat rangka, bodi hingga pengecatan. Karena Shiro tidak memiliki satu asisten pun untuk membantunya. Keren!

“Saya salut, seorang builder sekelas Shiro Nakajima tidak memiliki asisten dan seluruh perkerjaan dilakukan sendiri dan tidak tergantung dengan orang lain. Selain itu, pribadinya juga sangat bersahabat dan low profile,” ujar Dian Toto pemenang Suryanation Motorland Region Palembang.

Pun begitu dengan Tommy Dwi Djatmiko yang merupakan salah satu juri Suryanation Motorland. Pria yang akrab disapa Mastom ini sangat kagum dengan sosok Shiro Nakajima dan workshopnya. “Memiliki workshop yang besar dengan desain bangunan seperti hanggar dan terletak di tempat yang sunyi. Jadi builder bisa benar-benar  fokus saat bekerja,” tutup Mastom. (okz)

Ikuti Topik Yokohama Hot Rod Custom Show 2016