0
1196

Inilah yang Bikin Yamaha Endurance Festival 2018 Berbeda dari Balapan Biasa

GilaMotor.com – Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menggelar balap motor ketahanan Yamaha Endurance Festival 2018 untuk pertama kalinya di Sirkuit Sentul, Bogor, Minggu (30/10). Bang Gilmot sempat ngobrol dengan salah satu bos Yamaha yang mengungkapkan tantangan sesungguhnya dari balapan kali ini.

Muhamad Abidin, GM Aftersales and Public Relation YIMM sebut bahwa Yamaha Endurance Festival menuntut kerja sama tim untuk hasil yang maksimal. “Mereka (para pembalap) nggak bisa hanya cepat-cepatan saja, tapi juga harus mikir konstan speed dan teman saya (pembalap kedua) bagaimana,” ucapnya saat ditemui di sela-sela kompetisi.

(Baca juga: Yamaha Indonesia: Event Balap Tingkatkan Kesadaran Safety Riding)

Hal ini pastinya berbeda dengan balapan lain, misalnya Yamaha Sunday Race, di mana menang atau kalah seorang pembalap bergantung pada performanya sendiri di lintasan.

“Ini adalah balapan tim,” tegas Abidin.

Buat Gilmoters yang belum tahu, dalam Yamaha Endurance Festival, pembalap diperbolehkan untuk ganti posisi dengan pembalap lainnya. Inilah salah satu keunikan yang bisa ditemui, selain bentuk start gaya Le Mans. Di mana pembalap berlari ke motornya masing-masing dari seberang lintasan. Aturan dalam balapan ini juga memperbolehkan motor isi bensin.

Nah, untuk hal yang satu ini malah Yamaha menaruh perhatian khusus dengan memberi waktu yang dirasa cukup lama untuk isi bensin. Khawatir bila waktunya sempit, malah terjadi hal tak diinginkan di pit area.

“Pada tahun pertama 2018 ini perhatiannya adalah pada keselamatan dan keamanan pada pengisian bahan bakar. Makanya kita membatasi waktunya 2,5 menit, tujuannya adalah biar tidak terburu-buru. Tapi pada tahun depan sudah mulai time attack,” sambung Abidin.

Nah, balapan ini sendiri diikuti oleh para anggota komunitas dan profesional, Gilmoters. Adapun, kelas yang dibuka meliputi  kelas komunitas 150cc dengan durasi balap satu jam, komunitas 250cc yang juga sama-sama berlangsung satu jam. Sedangkan, kelas terbuka 250cc lebih menantang, karena balapan digelar sama dua jam. Gimana? Gilmoters berani coba?