3
5441

Menyusuri Gelapnya Malam Hutan Baluran dan Bali Barat #ride2theast

Day 2 #ride2theast perjalanan mengeksplor Indonesia bagian timur. Hari kedua di putuskan untuk berjalan malam kembali di karenakan motor seorang partner wahyu dana reza mengalami rembes oli pada mesinnya. Dibongkar di bengkel seorang sahabat bernama om Eddy Pulsar seorang mantan mekanik Pulsar andalan di Jawa timur saat pabrikan pulsar masih belum menarik perusahaannya dari Indonesia. Pembongkaran mesin memakan waktu cukup lama karena harus mengakali mesin motor Wahyu Resadana yang sudah di modif total dari segi mesin hingga kaki-kaki.

Start dari probolinggo sehabis magrib saat itu juga bertemu dengan Bang Yon seorang bikers asal besuki yang mempersilahkan kami mampir di rumahnya untuk sekedar mandi dan melepas lelah, karena saat itu kami dari pagi memang belum mandi. Sampai di besuki sekitar jam 9malam  kami melakukan bersih-bersih diri dan makan malam di sambi dengan ngobrol ngalor ngidul ala kami. Di tempat Bang Yon banyak bikers yang sering mampir mulai dari cc kecil hingga cc besar/moge.

_DSC0473

Sebelum sampai di besuki dari Probolinggo kami menyusuri jalur Kraksan yang saat itu sangat padat sekali mungkin karena hari minggu. Keluar dari Kraksan langsung di suguhi jalur tikungan yang asik tapi tidak terlalu tajam terlihat sebelah kiriadalah pantai dan sebslah kanan tebing atau perkampungan, kamipun melihat kemerlap lampu di kegelapan malam yang menambah suasan riding menjadi semangat wow ternyata itu PLTU Paiton adalah pembangkit listrik terbesar di Jawa. Kami sempat berhenti sebentar untuk melakukan foto-foto dan melakukan pengecekan motor Wahyu Danaresa yang habis di bongkar benar saja oli masih ada rembes pada stelan rantai keteng tapi tidak terlalu banyak jadi masih aman.

Jalan Besuki menuju Situbondo yang kami lalui cukup sepi tapi banyak bus malam yang ngawur untuk mendahululi hanya mengalah pada bus yang bisa menyelamatkan kami, extra kewaspadaan juga penting untuk menghadapi bus yang seperti ini. Tips mengahadapi bus yang ngawur dari lawan arah saat mendahului bus adalah cuma minggir berilah jalan dan berfikir positif mungkin bus sedang di kejar setoran.

Masuk di hutan baluran sudah hampir tengah malam sempat berhenti sebentar untuk menghela nafas dan berdoa agar semua di beri kelancaran. Hutan baluran terkenal angker dan bahaya inilah salah satu jalur tengkoraknya jawa timur. Kata seorang sahabat yang pernah lewat dan bisa melihat makhluk astral “di baluran itu pas di tikungan turunan banyak yang menggangu ada yg sedekedar mengganggu ada yang mencelakakan” ungkap Adet Vriono bosnya aparel 7gear yang akan melakukan perjalanan ke timur juga.

_DSC0476

Motor kami pacu pada kecepatan 60-70 karena saat itu kondisi dingin menusuk sampai ke tulang. Perjalanan cukup lancar dan sepi lancar, beberapa kali mendahului truck-truck keong yang membawa muatan cukup berat, pada tengah-tengah hutan di kejutkan dengan orang yg memberhentikan kami ternyata ada trailer mogok di satu sisi jalan, jadi kami harus bergantian jalur dengan kendaraan di lawan arah. Sekitar 1jam akhirnya terlihat peradaban kembali sampai kita di depan pos taman nasional baluran sempat berhenti sebentar partner perjalanan menawarkan untuk camping di sini tapi saat itu nanggung kalau kita beristirahat di Tn baluran jadi di putuskan langsung menuju pelabuhan ketapang untuk menyebrang ke bali. Sampai di pelabuhan jam 00:30 dini hari bermaksud untuk mencari tempat istirahat dan tidur tapi saat itu penuh jadi menyebrang dan istirahat di kapal. Penyebrangan saat itu cukup padat terlihat beberapa antrian kapal untuk sandar di dermaga penyebranganpun memakan waktu yg cukup lama sekitar 2jam.

Pelabuhan Gilimanuk Keluar dari kapal dan melewati beberapa pengecekan SIM, STNK dan KTP di pelabuhan motor di pacu kencang, berniat untuk mencari rest area untuk beristirahat sebentar untuk mengatur timing perjalanan pada siang hari dan malam hari istirahat. Tapi semua rencana itu gagal karena jalanan saat itu cukup sepi di hutan taman nasional bali barat aroma wangi bali menemani kami dalam perjalanan dan sepertinya itu yang membuat kita memacu motor dengan semangat sesampai di daerah negare jalanan mulai berkelok-kelok dan menanjak banyak telihat truck sebagian badannya masuk jurang karena sepertinya gak kuat nanjak.

_DSC0477

Di jalan berkelok Negare sebelum akan masuk Tabanan karena terlalu semangatnya sampai beberapa lobang kami hajar sampai terlihat beberapa kali percikan api pada motor partner perjalanan, kemudian partner perjalanan mengurangi laju kendaraannya, saya bertanya kenapa? “shoknya patah atau bengkok sepertinya ” jawab partner. Dalam fikiran wah kami harus cepat-cepat keluar hutan untuk melakukan pengecekan setelah riding pelan sekitar 30menit kamipun menemukan pom bensin dan motor di cek ternyata tidak patah hanya terlihat bengkok pada raisernya. Kami memutuskan untuk tidak rest di pom bensin itu karena tidak bisa atau merokok. Tak jauh jalan dari pom bensin itu kami menemukan minimart berhenti untuk membeli sekotak susu dan roti untuk mengganjal perut yang mulai keroncongan dan parner melakukan pembongkaran shock.

Matahari mulai menghangatkan tubuh kami yang lebih dari 8 jam diterpa oleh angin malam dan terlihat semburat cahaya oranye dan kuning yang menyejukan mata kami pun mulai memacu kendaraan berniat menuju pom bensin untuk mengisi bahan bakar minyak dan tujuan awal destinasi kami adalah black lava di gunung batur. Tapi terjadi miss komunikasi saat dipom bensin wahyu resadana yang sepertinya sudah  ngantuk jalan sendiri sedangkan saya masih menunggu antrian isi bensin. Setelah isi bensin motor saya pacu untuk mengejar wahyu resadana namun tak terkejar atau kelewatan malahan, di tabanan saya berhenti lagi di pom bensin untuk menghubunhi Wahyu Resadana katanya dia masih di belakang tapi di telfon sudah gak di angkat. Saya melanjutkan perjalanan menuju ubud lewat jalan tembus dari tabanan kemudian lihat whatsapp ada pesan dari resa aku ngantuk banget gak kuat tapi jarak sudah cukup jauh dengan saya akhirnya kita putuskan berpisah sementara saya menuju point target dan Resa cari tempat istirahat. To be continue

 

3 COMMENTS