Gilmoters, mungkin diantara kalian masih ada yang belum mengenal Taman Festival Bali. Namun bagi orang Bali sendiri, lokasi ini jarang banget didatangi lantaran kadung santer sebagai tempatnya jin buang anak alias angker. Terbengkalai selama belasan tahun, tempat yang awalnya disasar sebagai destinasi wisata keluarga dimaksud tak ubahnya rimba belantara dengan hiasan tebaran puing bangunan. Bang Gilmot sempat sedikit gemetar sih. Soalnya hampir setiap orang yang Bang Gilmot temui, selalu menceritakan soal keangkeran kawasan yang berada tepat di tepi Pantai Padang Galak ini. Heheheee..
Namun berkat tangan dingin seniman-seniman asal komunitas Naskleeng 13, Taman Festival Bali disulap menjadi sebuah galeri untuk ajang bertajuk Custom War 2019. Sisa-sisa bangunan yang terbengkalai dipulas sedemikian rupa untuk memajang motor-motor custom hasil olah ide para builder. Belum lagi torehan-torehan mural yang tersebar di beberapa sudut tak ubahnya seperti kanvas yang dilukis oleh seniman-seniman lokal Pulau Dewata.
“Tempat ini sangat epic. Settingan displaynya juga cukup unik untuk sebuah ajang pameran motor custom,” kagum builder idola Bang Gilmot yang diundang jadi juri tamu di Custom War 2019, Max Schaff.
Penasaran ya Gilmoters? Simak langsung foto-fotonya deh..
