0
850

Altitude Sickness Jadi Kendala Dalam Perjalanan Himalayan Ridge

Gilamotor.com – Sebuah perjalanan sangat disayangkan jika tidak ada dokumentasi, melihat hal itu aktor dan presenter Darius Sinathrya bersama Dona Agnesia beserta tim Himalayan Ridge coba melakukan touring yang terdokumentasi dalam bentuk foto dan vidio.

Tim Himalayan Ridge terdiri dari 6 orang, yang mana keenam orang ini sudah memiliki tugas masing masing, mulai dari pemeran utama yaitu Darius dan Dona, fotografer, videografer, drone pilot dan logistik. Tentunya tidak mudah untuk mendapatkan gambar terbaik dalam perjalanan ini, namun Wisnu Guntoro atau biasa disapa Gareng sudah pengalaman akan rute ini Gilmoters.

(Baca juga: Jadi Lokasi Kopdar Komunitas, Otobursa Dapet Kritik Santai)

Nantinya Gilmoters bisa melihat perjalalan Himalayan Ridge melalui situs youtube Darius Sinathrya. Namun kali ini Bang Gilmot mau sedikit menggambarkan keseruan perjalanan Himalayan Ridge menuju pegunungan Himalayan.

“Vlog ini menceritakan pengalaman kami saat menikmati tantangan perjalanan ke jalan tertinggi di dunia di pegunungan Himalaya. Kami ingin berbagi pengalaman. Semoga segala yang kami sampaikan pada Vlog ini dapat menambah informasi tentang rute dan kondisi jalan di Himalaya, serta mampu menghibur para pecinta perjalanan dan petualangan,” buka Darius.

Kali ini perjalanan Himalayan Ridge mendapat support dari beberapa sponsor salah satunya helm JP Helmet dan Royal Enfield. Oleh sebab itu motor Royal Enfield Himalayan menjadi transportasi dalam perjalanan.

Dengan menggunakan pesawat tim Himalayan Ridge berangkat menuju New Delhi terlebih dulu untuk transit menuju Candigar. “Sebenarnya kita bisa riding dari Delhi menuju Cardumla, tetapi suasana kota ini seperti Jakarta di tahun 70 tetapi kepadatannya seperti Jakarta saat ini,” kata Darius.

Selama perjalanan tim Himalayan Ridge tidak mengalami sedikit pun masalah teknis. Performa mesin sempurna, walaupun harus menghadapi medan-medan jalan yang berat di atas ketinggian 4 000 Meter, bahkan pada suhu ekstrim di bawah nol derajat selsius.

Motor yang enak untuk dikendarai dan helm yang nyaman untuk digunakan mendapat respon baik dari para rider, hanya saja helm JPX masih sedikit berembun pada visor depan sehingga pihak JPX harus menggunakan teknologi pinlock untuk mengatasi keluhan ini Gilmoters.

Lebih lanjut Darius menceritakan bahwa tim Himalayan Ridge sempat menerima tekanan altitude sickness atau acute mountain sickness (AMS) saat melintasi Himalaya di ketinggian 4.200 Meter hingga 4.700 Meter. Dimana tekanan kuat pada saraf-saraf di leher dan kepala, sehingga menimbulkan rasa sakit kepala Gilmoters.

Meski begitu, Tim Himalayan Ridge tetap mampu melanjutkan perjalanan hingga mencapai jalan raya tertinggi di dunia, 5.359 meter dari dasar permukaan laut, di Khardung La Gompa, Leh Ladakh, Jammu dan Kashmir, India.

“Sekarang saya bisa merasakan betapa sulitnya memproduksi video dan foto di Himalaya. Bersyukur kami memiliki orang-orang yang profesional yang juga mahir bermain motor. Tanpa mereka mustahil kami bisa menghadirkan Vlog Himalayan Ridge dalam lima seri ini,” tutup Darius.