0
1321

Motor Kawasaki GTO Jalak Bali Sapa Pecinta Seni

Gilamotor.com – Riding With The Wind Vol.2 sedang berlangsug di Deus Ex Machina, Canggu, Bali. Pameran yang bertemakan Motorcycle Diary by Mastomcustom sangat cocok banget bagi Gilmoters yang suka seni dan dunia otomotif pasalnya di pameran ini kalian bisa menemukan 8 lukisan, 9 karya seni cetak, dan juga 1 karya instalasi.

Tidak hanya itu saja Gilmoters di area pameran, Mastom sapaan akrabnya juga menghadirkan sebuah karya instalasi yang diwujudkan dalam sebuah motor custom dengan basis Kawasaki GTO tahun 1981 yang diberi nama “Motor Jalak Bali” atau dengan istilah “L/R”. Karya instalasi tersebut adalah perwujudan esensi dari bentuk dan warna dari burung Jalak Bali yang berwarna Biru Metalik dan Putih.

(Baca juga: Pameran Otomotif di Indonesia Mulai Dibayangi Coronavirus)

Pada tangki bagian kiri motor tertera tulisan “Leucopsar” dan bagian kanan tertera “Rothschildi” yang jika digabungkan menjadi nama latin dari burung Jalak Bali yang ia kagumi sejak masih duduk di Sekolah Dasar. Pada plat nomor balap bagian depan juga tertulis huruf “L/R” yang bermakna ganda. “Leucopsar Rothschildi” bisa juga “Left Right” atau Yin Yang dan Keseimbangan dengan Alam.

Yang uniknya lagi nih Gilmoters, Mastom juga secara serius mempelajari suara yang dihasilkan oleh burung Jalak Bali dan mengulik suara knalpot dengan memanfaatkan saringan mobil VW sehingga suara yang dihasilkan seperti cuitan dari Burung Jalak Bali.

Khusus untuk karya Instalasi ini akan dilelang secara online melalui akun Instagram pribadi miliknya @mastomcustom dan hasilnya akan disumbangkan ke Begawan Foundation yang menangani konservasi burung Jalak Bali. Lelang online ini nantinya akan ditutup pada tanggal 22 Maret 2020 dan sampai saat ini angka penawaran tertinggi sudah mencapai angka Rp 40.000.000,-.

“Pameran Riding With The Wind Vol.2 ini merupakan eksebisi pameran yang diselenggarakan sebagai bentuk kecintaan saya terhadap dunia fauna Indonesia. Selama saya hidup di dunia motor dan diberi kesehatan yang baik, saya percaya tak akan kehabisan ide dalam proses kreasi kekaryaan saya, karena segudang cerita bisa saya tuangkan dalam karya seni” jelas Mastom