0
803

Motor 2-Tak Berjaya, Budel Racing 2-Tak Buktinya

Saat era 80 – 90 an jalan raya masih didominasi oleh motor 2-Tak dengan suaranya yang khas. Namun sekarang berbanding terbalik, motor 2-Tak dianggap sudah kalah reputasi dengan beberapa model motor yang ada bahkan beberapa pabrikan sudah tidak memproduksi motor 2-Tak lagi.

Contohnya seperti Kawasaki yang pernah malang melintang di pasaran motor 2-Tak pada masanya, namun pada tahun 2015 diketahui Kawasaki menutup lini produksi motor 2-Tak mereka. Terlepas dari itu, modifikasi Ninja 2-Tak masih banyak penggilanya. Ya, produksi Kawasaki 2-Tak sudah tidak berjalan sekitar Agustus 2015 silam, sedangkan para kompetitornya seperti sebut saja Yamaha RX King, Suzuki Satria, V1Z R, dan Honda 2 Stroke, sudah lebih lama menutup sektor motor 2-Tak mereka. Nama – nama yang ditampilkan tersebut memang pada masanya pernah bersaing soal kualitas motor 2-Tak mereka, walaupun lagi dan lagi Kawasaki selalu menjadi favorit para konsumen terutama untuk dijadikan modifikasi Ninja 2-Tak.

Ada satu hal menarik jika bertanya kepada produsen apa yang menyebabkan produksi motor 2-Tak mandek bahkan diberhentikan. Bisa dipastikan bahwa para produsen ini terkendala soal emisi.

Emisi gas buang selalu ditingkatkan nilainya dari masa ke masa. Sebut saja pada standar emisi Euro 2 tahun 2005, yang menyebabkan motor 2-Tak tidak bisa memenuhi standar yang ditetapkan, atau penerapan sistem bebas polusi udara dari asap sisa hasil pembakaran tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI), hal tersebut tentu berbeda dengan motor 4-Tak yang cukup ramah lingkungan.

Namun hal tersebut tidak berlaku bagi komunitas Budel Racing 2-Tak, dengan ketuanya Romi Mokodompit menyatakan bahwa mereka menolak punah. Mereka memiliki tekad untuk akan menghidupkan kembali vibes motor 2-Tak di Kotamobagu.

Kendaraan ini cukup legendaris khususnya di Kotamobagu, yang sekarang juga mulai dicari oleh pecinta motor 2-Tak dan juga kolektor. Karena sudah tidak produksi, maka jangan heran jika mendapati bahwa harga jual motor 2-Tak dengan harga selangit. Bahkan bukan tidak mungkin para kolektor akan menawar harga hingga puluhan juta. Sedangkan untuk onderdil juga sudah langka dan variannya mulai sulit dicari. Terutama jika kita lihat modifikasi Ninja 2-Tak dengan tampilan dan performa ganas bukan tidak mungkin memiliki harga jual yang lebih tinggi.

Sedikit cerita awal dari komunitas ini, salah satu petinggi komunitas Budel Racing 2-Tak yakni Andi Maulana, mengakui bahwa awalnya pada 2019 komunitas Budel Racing 2-Tak juga kurang dilirik oleh penggila motor khususnya di Kotamobagu. Produksi motor 2-Tak mulai banyak yang berhenti dan juga mulai sepi peminat tidak membuat menyerah untuk mengumpulkan bikers pecinta motor 2-Tak hingga seperti sekarang ini.

Target mereka adalah mengumpulkan bikers pecinta motor 2-Tak dari berbagai merk seperti Kawasaki, Yamaha, Suzuki, Honda, dll untuk kembali berkumpul dalam satu wadah dan menghidupkan kembali vibes motor 2-Tak.

Jumlah pengikut Budel Racing 2-Tak saat ini sudah mencakup ratusan orang dan bukan tidak mungkin akan tetap bertambah. Kegiatan mereka baru sekedar kopdar dan saling bertukar pikiran dikala berbincang, harapannya adalah semakin ramainya anggota yang join dengan mereka sekaligus tetap mengikat tali silaturahmi.

Selain kopdar masal, dikabarkan bahwa komunitas ini bakal mengadakan sosialisasi dan bakti sosial bagi yang membutuhkan.