Foto: Fandizz Jogja Custom
0
2470

Modifikasi Swap Engine, Motor Bebek Pakai Mesin 2-Silinder

Modifikasi pada sepeda motor tidak ada batasnya. Mulai dari mengubah tampilan dengan sekadar menyematkan aksesori, hingga melakukan custom pada bagian bodi atau rangka sekalipun. Namun, ada juga yang melakukan modifikasi pada bagian mesin. Selain dibuat menjadi lebih kencang dengan mengganti komponen di dalam mesin, ada juga yang namanya swap engine.

Swap engine sendiri merupakan proses tukar atau penggantian mesin motor ke motor yang lainnya. Umumnya, dilakukan dengan kapasitas mesin yang lebih besar atau jumlah silinder lebih banyak. Tujuannya mulai dari untuk meningkatkan estetika atau yang paling umum adalah meningkatkan performa motor. Intinya adalah membuat motor menjadi tampil beda dari yang lainnya.

Modifikasi swap engine ini tidak hanya dilakukan pada motor sport atau motor batangan saja. Ada juga sebagian orang yang memiliki ide gila untuk melakukannya pada motor bebek. Yang mengejutkan, ada swap engine motor bebek dengan mesin 2-silinder, padahal motor bebek pada umumnya menggunakan mesin silinder tunggal.

Foto: Fandizz Jogja Custom

Beberapa di antaranya adalah Affan Fajariyanto dari Fandizz Jogja Custom yang berhasil menuruti keinginan customer-nya. Dengan basis motor bebek Honda Supra GTR 150, Affan mencangkok mesin 250cc 2 silinder yang diambil dari CBR250RR.

Tidak mudah dalam melakukannya, Affan mengaku proses pengerjaan motor tersebut memakan waktu hingga tiga bulan lamanya. Menurutnya, proses tersulit dari modifikasi ini adalah ketika harus mengakali bagian bawah mesin, terutama perihal lokasi bak oli berada. Sebab, umumnya lokasi bak oli posisinya terlalu menonjol ke bawah.

Affan mengatakan, jarak terendah ke tanah atau ground clearance jadi lebih pendek. Dia pun mengakalinya dengan memotong bagian rangka. Selain itu, dipasang braket untuk pegangan mesin ke rangka di bagian sampingnya.

Foto: Fandizz Jogja Custom

Tak hanya mesin, untuk membuat bagian kaki-kakinya terlihat lebih harmonis dengan mesinnya, Affan juga melakukan rombak ulang. Swing Arm dan pelek copotan dari Yamaha R25 dijejali ke motor bebek itu. Hal ini dilakukan juga untuk mengimbangi tenaga yang dihasilkan oleh mesin 250 cc 2 silinder tersebut.

Hebatnya, Affan tidak hanya memanfaatkan mesin CBR250RR saja. Tapi, dia juga ingin speedometer dan kunci kontaknya juga harus menggunakan bawaan dari CBR250RR. Menurutnya, mesin tersebut sangat canggih, karena jika tidak menggunakan kunci kontak orisinil Honda, mesin tidak akan mau hidup.

Komponen lain yang dibawa dari CBR250RR adalah tuas gas. Pasalnya, CBR250RR sudah dilengkapi dengan teknologi ride by wire. Selain itu, komponen lain yang ikut dibawa adalah ECU dan kabel bodi. Affan mengklaim pernah mengetes motor garapannya tersebut hingga top speed 140 kilometer per jam. Namun, jika dites di tempat yang memadai, dia yakin Supra GTR 150 dengan mesin CBR250RR tersebut bisa tembus hingga 200 kilometer per jam.

Foto: Fandizz Jogja Custom

Proses yang dilakukan pada modifikasi swap engine tidaklah mudah. Apalagi, jika mesin yang hendak dicangkokkan berbeda merek atau berbeda jenis dengan mesin yang akan digantikan. Sebab, ada banyak detail yang perlu diperhatikan agar mesin dapat bekerja sebagaimana mestinya tanpa ada masalah sedikit pun.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah fitting mesin dengan jenis dan juga tipe rangka sepeda motor. Untuk motor dengan rangka yang kecil, tapi hendak dijejali dengan mesin yang besar, tentu modifikator harus bisa membuat gir depan dan gir belakang sejajar alias center. Jika tidak, tentunya akan mengalami masalah saat motor dijalankan. Bagian kelistrikan juga wajib diperhatikan, karena beberapa motor ada yang tidak terpisahkan dengan mesinnya.