Foto: Dok. Gilamotor.com
0
699

Ketahui Dampak Buruk Sering Isi Pertalite Pada Mesin Motor

Pertalite sedang menjadi pembahasan di mana-mana. Bahan bakar minyak (BBM) jenis ini pendistribusiannya akan diperketat dan tidak bisa sembarang kendaraan dapat menikmatinya. Sebab, Pertalite merupakan BBM bersubsidi. Jadi, hanya kalangan tertentu saja yang bisa membelinya.

Sementara ini, aturan tersebut hanya berlaku untuk kendaraan roda empat atau mobil. Namun, sebenarnya pada roda dua pun penggunaan Pertalite tidak direkomendasikan. Pertalite memiliki nilai oktan yang rendah, yakni RON 90.

Untuk nilai oktan tersebut, diperuntukkan bagi mesin dengan rasio kompresi yang rendah atau di bawah 1:10. Sementara, mesin-mesin yang digunakan pada motor zaman sekarang sudah memiliki rasio kompresi minimal 1:10.

Foto: Dok. Liputan6.com

Setiap pabrikan sepeda motor sudah memberikan rekomendasi jenis bahan bakar yang cocok untuk mesin tertentu. Sayangnya, banyak orang yang mengabaikan rekomendasi tersebut dan menutup telinga ketika tahu dampaknya. Memang jika dilihat dari segi harga, Pertalite dibanderol lebih murah dibandingkan Pertamax atau bahan bakar lainnya yang memiliki nilai oktan lebih tinggi. Sehingga, banyak masyarakat yang lebih memilih untuk membeli Pertalite.

Perlu diketahui, jika pengguna sepeda motor terlalu sering menggunakan bahan bakar yang tidak sesuai dengan spesifikasi atau rekomendasi pabrikan, nantinya malah justru bisa berakibat buruk pada mesin. Salah satu yang paling terasa adalah performa motor menjadi tidak optimal.

Akselerasi yang dihasilkan mesin tidak akan semaksimal jika menggunakan bahan bakar yang seharusnya. Akselerasinya tidak halus dan tarikannya pun akan berkurang. Kondisi tersebut dikarenakan terjadi pengikisan komponen mesin akibat kerak pada bagian ruang bakar.

Foto: Dok. Liputan6.com

Kerak pada ruang bakar bisa muncul dikarenakan sepeda motor sering menggunakan bahan bakar dengan kualitas yang rendah. Akibatnya, proses pembakaran menjadi kurang sempurna. Jika dibiarkan terus menerus, bagian silinder bisa terus terkikis dan mengakibatkan keausan terhadap komponen lainnya di ruang bakar.

Selain menyebabkan penumpukan kerak karbon, proses pembakaran yang kurang sempurna ini juga dapat memengaruhi kualitas oli mesin. Pelumas mesin tersebut akan jadi cepat kotor. Untuk itu, penting menggunakan bahan bakar yang baik sesuai dengan rekomendasi pabrikan.

Proses pembakaran yang kurang sempurna juga dapat diketahui dari munculnya asap putih dari knalpot dan suara mesin juga jadi kasar, serta timbul gejala-gejala kerusakan mesin lainnya.

Dampak buruknya juga tidak hanya pada performa motor saja, pada lingkungan juga bisa memberikan dampak yang buruk. Proses pembakaran yang tidak sempurna akan menyebabkan ada banyak bahan bakar yang terbuang.

Foto: Dok. Liputan6.com

Kondisi ini tidak hanya membuat konsumsi bahan bakar menjadi boros. Emisi yang dihasilkan dapat meningkat polutant hidrocarbon, karbon monoksida, dan nitrogen dioksida. Maka itu, penting sekali bagi pemilik sepeda motor mengetahui dampak buruk penggunaan Pertalite.

Terakhir, dampaknya juga pada finansial alias keuangan. Menggunakan bahan bakar yang menyebabkan proses pembakaran kurang sempurna akan membuat konsumsi BBM menjadi boros. Sehingga, untuk penggunaan harian, uang yang dikeluarkan per bulannya bisa lebih besar dibandingkan jika menggunakan bahan bakar yang berkualitas lebih baik.

Kemudian, jika komponen mesin sampai mengalami kerusakan. Tentu pemilik sepeda motor juga harus mengeluarkan biaya yang lebih besar lagi untuk melakukan perbaikan.

Sebaiknya, gunakanlah bahan bakar yang sudah direkomendasikan oleh pabrikan sepeda motor. Agar komponen yang ada di dalam mesin memiliki usia pakai yang lebih panjang dan performa yang terus terjaga.