Ilustrasi Mesin Sepeda Motor (ISTIMEWA)
0
1104

Perawatan Sistem Pendingin Mesin Motor

Perawatan sepeda motor tidak hanya tentang servis rutin, penggantian oli mesin, menjaga kebersihan dan lainnya. Namun satu hal yang juga perlu kita perhatikan adalah melakukan perawatan sistem pendingin mesin. Ini sangat berfungsi untuk menjaga kestabilan suhu pada ruang bakar dan mencegah terjadinya overheat. 

Panas yang terjadi di dalam mesin merupakan dampak dari proses pembakaran. Sementara itu sistem pendingin akan menjaga kestabilan suhu dan mencegah terjadinya panas berlebih (overheat). Sistem ini merupakan bagian dari aspek keselamatan dan ekonomis. Setidaknya jika terjadi overheat kita tidak harus mengeluarkan biaya lebih banyak daripada sekedar melakukan perawatan sistem pendingin motor.

Fungsi pendingin pada mesin

Panas yang terjadi di dalam ruang bakar adalah energi yang tidak terkonversi menjadi tenaga mekanik, sehingga dikeluarkan melalui pembuangan. Adapun bahan yang digunakan untuk membuat mesin adalah baja, umumnya bersifat dapat menyerap panas dengan cepat. 

Adapun fungsi pendingin pada mesin yaitu: 

  1. Mengurangi panas hasil pembakaran pada ruang mesin 
  2. Menjaga temperatur mesin tetap stabil 
  3. Mempercepat tercapainya temperatur kerja mesin
  4. Menyebarkan panas dengan merata 

Jenis pendingin mesin sepeda motor 

1. Menggunakan udara alami 

Memanfaatkan sirip-sirip pendingin pada mesin, system ini umumnya terdapat pada sepeda motor bebek di bawah 125cc. Pendinginan akan bekerja ketika kendaraan berjalan dan sangat tidak disarankan motor dengan jenis seperti ini ditambahkan penutup pada bagian depan mesin. 

2. Sistem dengan kipas 

Seperti Namanya, sistem pendingin mesin jenis ini menggunakan kipas yang berputar. Cara kerjanya adalah udara yang dihasilkan oleh kipas dari luar akan masuk ke mesin. Pemasangannya ada pada poros engkol mesin, letaknya ada di bawah jok tertutup cover

3. Sistem pendingin dengan air

Penggunaan system ini banyak digunakan untuk motor dengan kapasitas mesin 150cc ke atas. Menjadi idaman karena proses pendinginannya lebih akurat dan cepat. Prosesnya berjalan saat water coolant memasuki ruang mesin, ia menyerap panas di area pembakaran. Kemudian cairan bersirkulasi dengan perintah dari thermostat, yang panas keluar dan coolant yang masih adem masuk.  

4. Sistem pendingin dengan oli (oil cooling system

Oli yang dijadikan pendingin pada mesin akan bekerja untuk melumaskan dan menyerap panas. Saluran oil cooler akan mengelilingi mesin, hampir mirip dengan cara kerja water coolant

Perawatan sistem pendingin air coolant 

Sebelum memasuki hal teknis, yang perlu Anda perhatikan untuk menjaga keawetan dan kinerja sistem pendingin adalah dengan melihat indicator (bar) suhu mesin. Biasanya posisi indicator tersebut ada dalam panel meter, bisa berupa gambar balok, gambar, dan bahkan hanya satu titik lampu. 

Proses pengisian air radiator (ISTIMEWA)

1. Pastikan keamanan ketinggian air coolant

Hal ini dilakukan untuk memastikan ketinggian air coolant yang sesuai, yakni berada antara garis upper dan lower. Periksalah tabung reservoir secara berkala, pastikan kondisinya dingin, dan sepeda motor dalam posisi standar tengah. 

2. Lakukan pengurasan secara berkala 

Setiap kendaraan memiliki karakter dan cara yang berbeda, untuk lebih amannya Anda bisa mengikuti arahan yang tertera dalam buku petunjuk servis. 

3. Pilih air coolant yang sesuai 

Salah satu teknologi air coolant adalah untuk menahan munculnya korosi dan karat pada bagian dalam sistem pendingin mesin. Sangat tidak disarankan menggunakan air putih/ mineral/ galon/ kemasan air minum untuk menggantikannya. 

Ilustrasi Radiator Sepeda Motor (ISTIMEWA)

4. Bersihkan sirip pendingin 

Perhatikan bagian fisik dari radiator, khususnya bagian sirip yang menjadi akses udara masuk. Bersihkan dari kotoran yang menempel secara rutin. Namun perhatikan! Jangan sampai ada sirip rusak, hal ini akan berujung pada penggantian radiator baru.  

5. Bila perlu, gunakan cover 

Penggunaan cover untuk pelindung bagian luar radiator sah saja dilakukan. Khususnya untuk motor dualpurpose yang identic dengan jenis jalanan yang berbatu, lumpur, tanah, dan tidak sehalus aspal. Namun yang perlu diperhatikan adalah pertimbangkan jenis cover yang digunakan, jangan sampai menutup sebagian besar permukaan luar radiator.