Foto: Dokumentasi APIC
0
485

Bikers JNE Lahap Jalur Daendels Sejauh 500 Km Demi Senyum Anak Yatim

GilaMotor.com – Kota Yogyakarta, menjadi destinasi touring yang didatangi perwakilan komunitas motor D Raptors Brothers dan Astrea Prima Indonesian Community.

Bikers yang bernaung di bawah komunitas D Raptors Brothers (DRB) dan Astrea Prima Indonesian Community (APIC) ini, mengunjungi kota yang juga dijuluki Kota Gudeg, untuk melakukan kegiatan sosial menyapa sebagian kecil Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). 

Sebetulnya, bukan cuma perwakilan member DRB dan APIC yang datang, melainkan sejumlah direksi JNE turut serta. 

Beberapa biker JNE, mulai dari level staf hingga Presdir ikutan touring, yang kali ini memboyong tema ‘Senyum Yatim dan Sapa UMKM’.

Mulai dari M Feriadi Soeprapto – Presiden Direktur, Edi Santoso – Direktur Operasional, Syamsul D. Jamaludin – VP of Quality Assurance & Facility Management, Jon Tri – Senior Manager Operasional, serta sejumlah staf JNE.

Menurut Edi Santoso, kali ini memilih destinasi touring ke Kota Jogja, lantaran Jogja memiliki jarak menengah. “Kami perkirakan jaraknya dari Kota Bandung sekitar 500 km,” jelas Edi. 

Sedangkan Sunu Haryosigit, El Presidente DRB MC Jogja Chapter mengaku, kegiatan ini diinisiasi DRB MC Jogja Chapter sebagai kegiatan pembuka pada awal tahun. 

“Kepedulian klub dan komunitas motor kian berkembang. Dalam hal ini menyantuni adik-adik Yatim Piatu. Kami sangat mengapresiasi jajaran direksi JNE, rela riding dari kantor pusat di Bandung menuju Jogja, untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini”, kata Sunu. 

Hal tersebut diamini Feriadi atau Feri, karena memang sejatinya perusahaan yang dipimpinnya mengutamakan tiga pilar; berbagi, memberi dan menyantuni. “Alasan menyantuni Yatim Piatu menjadi salah satu penyemangat kami touring ke Jogja”, jelasnya.

Rombongan bikers JNE mengambil titik start dari Cileunyi, Bandung, Jawa Barat. Berangkat Jumat pagi (14/01) melibas rute selatan yang sering disebut Jalur Daendels, nama Gubernur Belanda yang menginisiasi jalan tersebut pada jaman VOC. 

Foto: Dokumentasi APIC

Sementara bikers DRB dan APIC berangkat sehari sebelumnya, yakni Kamis (13/01) malam, dengan memilih rute Pantai Utara Jawa (Pantura). 

Sesampainya di lokasi, rombongan bikers masing-masing bertemu. Lalu sempatkan diri mengajak sejumlah anak Yatim Piatu bonceng motor besar untuk rolling thunder. 

Titik start dilakukan dari gedung Dinas Pariwisata Jogja, menuju Desa Wisata Tembi, menempuh rute kurang lebih 20 Km. 

Keceriaan puluhan anak Yatim Piatu kian memancar, ketika mereka mendapat helm anak-anak gratis. “Kami sekaligus mengajarkan keselamatan berkendara. Karenanya kami bagikan helm untuk mereka”, ujar Yudha Trisna, member DRB MC Jogja Chapter.

Foto: Dokumentasi APIC

Jam demi jam acara berlalu dengan penuh kesan. Feri pun memberi kalimat penutup sebagai spirit. Baginya, jalur Daendels nan panjang, adalah rute yang seakan membuat semua pengendara dekat dengan Tuhan. 

Foto: Dokumentasi APIC
Foto: Dokumentasi APIC

“Bayangkan, jalur itu sangat enak untuk kita putar throttle gass maksimal. Tapi, ingat, hal itu justru kerap membuat kita lengah”, jelasnya. 

Kata Feri, kehati-hatian sangatlah penting. Mahalnya helm, juga riding gear bukanlah jaminan pelindung keselamatan. Hanya ada satu pelindungnya, yakni bersedekah, atas nama Allah SWT”, pungkasnya.