Dok.Foto: Cycleworld.com
0
247

Jenis-jenis Sistem Pendingin Motor, Apa Saja?

Sistem pendingin pada motor berfungsi untuk mencegah mesin mengalami overheat (terlalu panas). Bagian mesin yang biasanya mengalami overheat pada bagian silinder, piston, dan katup motor.

Keberadaan sistem pendingin ini sangat penting untuk mencegah perubahan bentuk atau pembakaran bahan bakar abnormal. Sistem pendingin ini akan membuat suhu motor tetap ideal.

Berikut beberapa sistem pendingin pada motor yang umum beredar di Indonesia saat ini:

1. Sistem Pendingin Sepeda Motor dengan Udara (Air Cooling System)

Sistem pendingin motor dengan udara alami menjadi favorit hingga saat ini. Sistem pendingin ini biasa ditemui pada motor keluaran lawas.

Sistem pendingin ini memanfaatkan udara yang masuk ke celah mesin. Sistem ini bekerja dengan mengarahkan udara ke sirip pendingin yang terdapat pada mesin ketika motor sedang dikendarai.

2. Sistem Pendingin Kipas (Forced Air Cooling)

Meski sama-sama menggunakan udara alami untuk sistem pendinginnya, namun pada sistem ini ditambah dengan komponen kipas. Kipas ini berfungsi untuk menciptakan aliran udara dari luar motor ke area mesin dan proses pendinginan pun akan mulai bekerja.

Sistem pendingin ini dianggap lebih efektif dibanding sistem pendingin dengan udara biasa. Pasalnya, udara bertekanan akan dialirkan ke arah silinder sementara kepala silinder tak dipengaruhi oleh kondisi motor diam atau bergerak.

Sistem pendingin ini biasanya ditemukan pada motor matic atau vespa lawas.

3. Sistem Pendingin Cair (Water Cooling System)

Sistem pendingin ini digunakan pada motor-motor keluaran terbaru. Dari jenis matic, bebek, hingga sport, menggunakan sistem pendingin cair ini.

Proses pendinginan mulai bekerja saat water coolant masuk ke arah ruang mesin. Cairan ini akan menyerap panas dan thermostat akan terbuka.

Katup thermostat kemudian akan terbuka dan menutup sesuai dengan temperatur tertentu yang dimiliki water coolant agar bisa kembali ke dalam radiator.

Kemudian, cairan masuk ke radiator dan saluran di ruang mesin digantikan dengan water coolant yang baru. Prosesnya ini akan berulang selama kendaraan berjalan.

Sistem ini dinilai lebih efisien dan akurat dalam mendinginkan mesin.

4. Sistem Pendingin Oli (Oil Cooling System)

Sistem pendingin ini memanfaatkan oli mesin untuk mendinginkan mesin yang terlalu panas. Sistem pendingin oli bekerja dengan mengalirkan oli ke bagian mesin yang terlalu panas sehingga suhu kembali ideal.

Beberapa motor yang menggunakan sistem pendingin oli yakni beberapa produk Suzuki seperti Suzuki Raider 125 yang kemudian menjadi Suzuki Satria F150 juga Suzuki Gixxer SF250.

Pada motor dengan sistem pendingin oli, oli bekerja sebagai pelumas sekaligus untuk mendinginkan mesin.

Untuk itu, penting untuk selalu mengganti oli secara berkala agar mesin tetap optimal.