70
12966

D2M Hasil Kebon : Eksperimen Terus

Last Updated on December 11, 2013 by

GILAMOTOR.com – D2M Hasil Kebon yang digawangi oleh Didi Nurhadi, seolah tak pernah puas dengan berbagai hasil oprekan motornya.

Setelah lama bergumul dengan mesin Kawasaki Ninja sejak D2M berdiri, kini bengkel yang berlokasi di Jl. Kavin No.1 Kalimalang, Pondok Kelapa, Jakarta Timur ini, terus mengembangkan jangkauan oprekannya seiring kemajuan teknologi mesin motor saat ini.

Kemampuannya merombak motor menjadi lebih kencang memang tak perlu diragukan lagi. Sebagai bukti, ratusan piala dari hasil balapan menghiasi dinding bengkel dan rumahnya. Bahkan menurut lelaki berdarah Betawi ini, saking banyaknya piala yang diraih oleh D2M Hasil Kebon, piala tersebut dibagikan kepada awak D2M.

Hasil eksperimen D2M terakhir adalah merubah mesin Satria F150 menjadi 220 cc. Bukan hanya rubahan pada kapasitas mesinnya, tapi bagaimana caranya membuat mesin bore up dengan kapasitas yang lebih besar namun tetap bertenaga dan irit bahan bakar.

“Eksperimen yang gw lakukan selama 2 mingguan ini hanya untuk membuktikan bahwa gw bisa bikin motor dengan cc besar (bore up) tapi tetep hemat bahan bakar,” kata Didi.

Hasil oprekannya terbukti bekerja pada Satria yang telah berubah kapasitas mesin namun hemat dalam konsumsi bahan bakar. Satria F 150 yang telah berubah menjadi 220 cc, hanya membutuhkan 1 liter bensin untuk 48 km.

“Rumusnya sederhana aja, gw cuma mengatur bagaimana pembakaran bekerja sempurna. Selain itu, gimana caranya supaya tenaga yang keluar dari mesin bisa ditransfer secara merata ke roda, sehingga tidak ada tenaga dan bensin yang mubazir.”

“Dan yang lebih penting adalah gimana membuat suhu mesin bisa stabil hingga mesin bisa bekerja sempurna,” tambah Didi.

Kini, lelaki jebolan Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana, Jakarta Timur, kembali merombak Satria F 220 milik Ahmad Fauzi untuk mengaplikasi kopling kering pada motornya.

Pengamplikasian magnet kering yang dilakukan ini pun semata-mata untuk pembuktian hasil imajinasi liarnya yang tak perna bisa berhenti.

“Dengan magnet kering ini, mesinnya juga gak panas loh,” kata Ozzie sang pemilik Satria F lansiran 2005.

Sayangnya, Didi belum mau memberikan penjelasan tentang cara kerja dan rubahan pada Satria F yang kini mengaplikasi magnet kering.

“Sementara ini biar yang tahu orang dalam dulu aja yah. Nanti akan kita ulas lebih dalam tentang rubahan dan hasilnya,” pungkas Didi.