Last Updated on August 16, 2012 by
GILAMOTOR.com. – Casey Stoner kembali melontarkan kritikan tajam kepada Valentino Rossi ikhwal kembalinya pebalap Italia itu ke Yamaha musim 2013 mendatang.
Stoner merasa simpati pada Ducati yang dianggapnya tak layak mendapatkan hasil buruk sejak kedatangan Valentino Rossi. Setelah tampil buruk selama dua tahun bersama Ducati, Stoner menilai bahwa Rossi tak bertanggung jawab dengan apa yang dia ucapakan bahwa dia akan membawa Ducati meraih gelar juara dunia.
“Saya merasa sangat prihatin kepada Ducati karena dia memilih untuk besama mereka (Rossi) dan tak melakukan apapun selain mengeluhkan motornya. Jelas sekarang mereka memiliki motor yang bisa dipakai balapan dengan baik, karena dia terus dikalahkan oleh Nicky Hayden dan Hector Barbera, tak patut untuk dibanggakan.â€
Rossi bersama krunya berharap bisa menjadi juara dunia di Ducati dan meraih gelar juara dunia bersama tiga tim pabrikan berbeda. Namun dari 27 balapan bersama Ducati, Rossi hanya dua kali naik podium dan musim depan dia akan membalap besama Yamaha yang sudah jelas memiliki motor yang kompetitif.
Stoner menganggap bahwa mereka telah memakan kata-kata mereka sendiri yang menyatakan bahwa mereka dapat memecahkan masalah front end dengan cepat yang sejak lama menjadi penyakit Ducati. Terlebih dengan ungkapan Jerry Burges yang menyatakan bahwa mereka bisa mengatasi masalah itu hanya dalam 80 detik. Tapi kenyataannya, selama dua tahun mereka belum melakukan apa-apa.
“Jerry bilang hanya butuh waktu 80 detik untuk menyelesaikan masalah pada motor dan problem yang mereka miliki untuk diselesaikan. Tapi selama dua tahun mereka tak menyelesaikan apa-apa.â€
“Valentino Rossi jelas tak ingin mendorong motornya sampai limit dan membalap dengan motor yang tak sempurna, ia mengakui itu,†kata Stoner.
Stoner menambahkan “Saya hanya merasa prihatin kepada Ducati bahwa Valentino Rossi telah meninggalkan mereka dan tak melakukan apa-apa selain mengeluhkan motornya selama hampir dua tahun.â€
Hubungan Stoner dan Rossi menang telah lama retak, meskipun mereka hanya saling bertarung secara langsung untuk merebut gelar pada musim 2007 dan 2008.
Setelah gelar juara tahun 2007 bersama Stoner, Ducati tak bisa bangkit kembali. Tetapi, Stoner menjadi satu-satunya pebalap tersukses yang bisa menaklukkan Desmosedici. Loris Capirossi, Marco Melandri dan Nicky Hayden, tak satu pun dari mereka yang mampu mendekati prestasi Stoner di Ducati. Stoner mencatatkan 23 kemenangan selama empat tahun bergabung dan meraih satu gelar juara dunia.
Bahkan Rossi sekalipun yang digadang-gadangkan bisa mengalahkan prestasi Stoner, masih jauh dari yang diharapkan.
“Terlihat jelas bahwa dia tidak bisa menang dan membuatnya kompetitif bersama Ducati, sehingga dia melihat keluar sebagai pilihan utama. Dia pernah mengatakan ingin mengakhiri karirnya bersama mereka, tetapi sekarang dia malah pindah,” tandas Stoner.