Photo: Gilamotor.com/Gojay
0
1322

Kaki Tak Sempurna, Bikers Ini Tempuh Ribuan KM Ke Honda Bikers Day

GILAMOTOR.com – Dua bikers dengan kondisi kaki tak sempurna tempuh ribuan KM menuju Honda Bikers Day [HBD] di Pantai Pandawa, Badung, Bali, pada 29-30 November 2014 kemarin.

Adalah Djanwar Nugraha dan Asep ‘Whellow’ Nugraha dari komunitas Modif Disable Motor Federation Indonesia. Kedua bikers dengan kondisi kaki tak seperti kebanyak bikers yang hadir di hajatan tahunan bikers Honda itu bergerak dari Kota Kembang Bandung pada Minggu 23 November 2014 dan tiba di Pantai Pandawa pada 30 November 2014.

Meski tak bisa berjalan dengan normal dan harus menggunakan alat bantu berjalan, tapi hajatan ribuan bikers Honda yang datang dari penjuru Tanah Air itu seperti jadi obat bius yang membuat mereka berdua seolah lupa pada kekurangan fisik yang dimilikinya.

“Kami ingin memperpanjang silaturrahmi. Selain itu kami juga ingin menunjukkan bahwa kaum disabel seperti kami tak berbeda punya kemampuan yang sama dengan bikers lain,” ucap Djanwar Nugraha Ketua Komunitas Modif Disable Motor Federation Indonesia.

Perjalanan mereka menuju HBD dilepas oleh Walikota Bandung. Tapi secara biaya mereka gunakan dana sendiri. “Walikota yang mensupport sedangkan dana selama perjalanan kami keluarkan dari dompet kami masing-masing. Kami ingin membuktikan bawah kami juga bisa mandiri dan tak hidup dari mengharap uluran tangan orang lain,” kata Djanwar.

Djanwar berharap, perjalanan mereka pun menjadi penyemangat kepada penderita disable agar kekurangan yang dimiliki tak dijadikan penghalang untuk berakvitas dan berkarya.

Lebih dari 2600 km ditempuh dalam 6 hari dari Bandung menuju Bali. Djanuar yang sudah sejak 26 tahun lalu menggunakan alat bantu berjalan itu menceritakan awal mula kakinya tak bisa berfungsi seperti sedia kala. Di tahun 1988, dia mengalami kecelakaan saat bertugas memberi pengalawan di Jogjakarta.

“Saat itu saya bertugas di Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya [DLLAJR] Jogjakarta. Saat sedang bertugas dengan mengendarai motor besar, saya ditabrak truk yang remnya blong. Sejak saat itu kaki saya tak bisa berfungsi seperti semula,” cerita Djanwar.

Dan sejak saat itu, lanjut Djanwar, dia menggunakan motor dengan roda tiga. Honda Supra X 125 lansiran 2007 dimodif untuk jadi alat transportasinya.

Berbeda dengan Djanwar, Whellow baru tiga tahun menggunakan motor tiga roda. “Awalnya lihat, akhirnya bikin di bengkel teman dari basis Honda Karisma produksi tahun 2004. Proses pembuatannya sekitar 1 bulan,” cerita Whellow.

Dalam perjalanan, mereka berdua sempat singgah di beberapa kota untuk menjumpai rekan bikers penderita disable seperti di Ciamis, Jogjakarta, Solo juga di Denpasar.

Dikatakan Djanwar, komunitasnya akan bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi [BPPT] mengembangkan motor untuk penderita disable/difabel.

Mantapss.. Saluut…!!

Sekretariat 

Jl. A.H Nasution No. 69 dekat UIN Sunan Gunung Jati