Buat yang tahu program MTV Insomnia di tahun 2009, pasti sudah akrab dengan 2 pembawa acaranya, salah satunya adalah Aditya Fadillah atau yang sekarang lebih dikenal sebagai Adit Insomnia. Sebagai seorang entertainer muda yang memulai karirnya sebagai bintang iklan dan menjadi penyiar di Radio Mustang Jakarta pada tahun 2008 ini, Adit bercerita tentang pengalamannya di konten Spectrum tentang mempunyai motor pertama kali dan bagaimana motornya itu menemani dia di awal-awal karirnya.
Punya motor pertama kali memang kadang menjadi salah satu momen atau pengalaman yang memorable banget buat sebagian orang, begitu pun dengan Adit. Banyak cerita-cerita seru yang dialami dengan motor pertamanya ini.
Motor Honda Vario berwarna merah yang diberi nama ‘Rio’ ini mempunyai kesan sendiri buat Adit mulai dari masa kuliah, kerja sambilan, interview kerja di radio, pacaran jaman kuliah dan pengalaman seru lainnya.
“Pas pertama kali bisa dipakai ke kampus setelah dapat plat, gue parkir di jembatan dekat kampus. Pas gue kelar mata kuliah, karena temen-temen gue tahu itu motor gue, itu ditandatangani, motor gue dicoret-coret pakai spidol,” kata Adit.
Dalam perjalanan karirnya bisa diakui kalau nama Adit menjadi semakin dikenal saat dia menjadi host di program MTV Insomnia bersama Surya tahun 2009. Itulah alasan di balik nama ‘Insomnia’ yang digunakan sampai saat ini sebagai nama panggungnya.
Setelah itu beberapa radio ternama di Jakarta pun sempat ia sambangi selain Mustang FM di tahun 2008, seperti OZ Radio Jakarta (2011-2012), MD Radio Jakarta (2012-2014), Hitz Radio Jakarta (2014-2016) dan sampai saat ini dia juga masih berkecimpung di dunia radio.
Nggak sampai di situ, Adit Insomnia juga punya banyak pekerjaan lainnya seperti menjadi MC dalam berbagai acara kampus, pensi, korporat dan bahkan dia tercatat pernah menjadi host di beberapa program TV dan sempat bermain di beberapa sinetron, dan juga film.
Sepertinya, selain karena program MTV Insomnia, Adit juga harus berterima kasih dengan kegesitan si Rio, motor Honda Vario warna merahnya yang menjadikannya seperti sekarang. “Karena sekarang Rio sudah dijual, bahkan plat nomornya masih jadi nomor yang penting dalam hidup gue.” kenang Adit.
