0
758

Dikritik Dari Moto3 Langsung Ke MotoGP, Miller: Setiap Orang Punya Jalan Sendiri

GILAMOTOR.com – Jack Miller sukses membuat namanya jadi bahan perbincangan sebelum seri Aragon di mulai bersamaan kemunculannya untuk mengumumkan debutnya di MotoGP musim 2015.

Pembalap berusia 19 tahun itu memimpin klasemen sementara Moto3 dengan 195 poin, unggul 9 poin dari adik kandung Marc Marquez, Alex Marquez. Musim depan, pembalap Red Bull KTM Ajo itu akan naik ke MotoGP. Miller akan membalap di Open Class dengan motor Honda bersama tim LCR. Itu artinya, pembalap Australia itu melewati kelas intermediate Moto2.

Miller akan bekerja di MotoGP bersama Honda selama 3 musim ke depan sejak 2015. Miller pun tak mau menyia-nyiakan kesempatan besar yang datang padanya.

“Aku yakin ada banyak pertanyaan soal ini, tapi Marc [Marquez] lebih enteng dan lebih kecil dari aku sekarang. Jadi secara fisik, aku pikir aku bisa mengendarainya [Motor MotoGP],” ucap Miller.

Miller mengakui kalau dirinya memang belum lama di dunia balap. Dia pun berpikir loncat ke MotoGP adalah sebuah langkah besar. Mengingat kontrak kerja yang cukup panjang bersama LCR, dia yakin seiring berjalannya waktu dan belajar di awal musim segalanya akan mungkin.

“Ini sebuah motor. Punya dua ban dan sebuah mesin. Kami akan melakukan yang terbaik,” cetus Miller.

Meski secara fisik Miller lebih besar dari Marquez, tapi keputusannya melewati kelas Moto2 dan langsung ke MotoGP menuai banyak kritik. Tapi kritik itu ditanggapi dingin oleh Miller. Dia yakin akan mampu melakukan yang terbaik di balapan kelas premium itu.

“Semua orang punya jalan sendiri,” jawab Miller menaggapi kritikan. “Orang-orang di sini [MotoGP] sangat sukses di kelas menengah dan mungkin aku akan melewati sesi itu. Tapi buat ku, tujuan ku adalah menuju dan balapan dengan motor terbaik di dunia, dan jika peluang terbaik itu ada di tangan, kenapa tidak diambil? Aku melihat peluang itu dan aku berfikir ‘kenapa tidak?’.”

Miller menambahkan, “Tentunya aku akan kehilangan balapan di kelas 600 cc. Motor yang bobotnya sama dengan MotoGP dengan power dan elektronik di bawah motor MotoGP. Dan tentunya banyak juga pengalaman yang terlewatkan. Tapi aku berharap apa yang sudah aku lewatkan, akan ku dapatkan dengan belajar selama dua musim pertama di MotoGP.”

Teks: Jayadi | Foto: MotoGP