53
5319

Kantung Udara D-air Dari Dainese

MILAN.- Dainese, Pabrikan perlengkapan berkendara asal negeri Pizza, Italia, tak henti-henti nya berinovasi. Setelah melakukan penelitian selama lebih dari 10 tahun, kini Dainese kembali melahirkan sebuah produk inovatif, air bag D-air.

Produk ini merupakan pengembangan dari D-Tec (Dainese Technology Center) sebagai pusat departemen R&D Dainese.

D-Air adalah kantung udara yang digunakan sebagai peranti keselamatan berkendara yang kini tak hanya digunakan dalam laga balap kelas berat MotoGP oleh pembalap Fiat Yamaha Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, tapi Dainese mendesain pula untuk pengendara kelas 250 cc dan 125 cc.

Marco Simoncelli merupakan pembalap pertama yang merasakan hasil kerja D-air saat berlaga di kelas 250cc pada November 2007 silam di sirkuit Valencia.

Dalam waktu hitungan detik, peranti ini akan bekerja saat sensor mendeteksi sinyal benturan. Dan akan mengembang untuk memberi perlindungan khususnya pada bagian-bagian vital seperti kepala dan leher.

Untuk mendapatkan hasil sempurna, serangkaian uji coba dilakukan terutama untuk penyesuaian penggunaan sehari-hari. Salah satunya adalah pengujian yang dilakukan di Mountain Course sejak 2007 sampai akhir 2009 silam.

Seperti dilansir dalam siaran persnya, Dainese menyatakan, “Pengembangan sistem D-air ini merupakan penyempurnaan dari versi balap ke versi jalan raya.”

Dari hasil pengujian ini, bobot jaket yang semula mencapai 1.5 kg kini dapat di tekan menjadi 600 gram. Sayangnya belum ada keterangan pasti masalah harga jual kantung udara D-air.

Photo Credit : Dainese

Milan: Dainese, Pabrikan perlengkapan berkendara asal negeri Pizza, Italia, tak henti-henti nya berinovasi. Setelah melakukan penelitian selama lebih dari 10 tahun, kini Dainese kembali melahirkan sebuah produk inovatif, air bag D-air.
Produk ini merupakan pengembangan dari D-Tec (Dainese Technology Center) sebagai pusat departemen R&D Dainese.
D-Air adalah kantung udara yang digunakan sebagai peranti keselamatan berkendara yang kini tak hanya digunakan dalam laga balap kelas berat MotoGP oleh pembalap Fiat Yamaha Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, tapi Dainese mendesain pula untuk pengendara kelas 250 cc dan 125 cc.
Marco Simoncelli merupakan pembalap pertama yang merasakan hasil kerja D-air saat berlaga di kelas 250cc pada November 2007 silam di sirkuit Valencia.
Dalam waktu hitungan detik, peranti ini akan bekerja saat sensor mendeteksi sinyal benturan. Dan akan mengembang untuk memberi perlindungan khususnya pada bagian-bagian vital seperti kepala dan leher.
Untuk mendapatkan hasil sempurna, serangkaian uji coba dilakukan terutama untuk penyesuaian penggunaan sehari-hari. Salah satunya adalah pengujian yang dilakukan di Mountain Course sejak 2007 sampai akhir 2009 silam.
Seperti dilansir dalam siaran persnya, Dainese menyatakan, “Pengembangan sistem D-air ini merupakan penyempurnaan dari versi balap ke versi jalan raya.”
Dari hasil pengujian ini, bobot jaket yang semula mencapai 1.5 kg kini dapat di tekan menjadi 600 gram. Sayangnya belum ada keterangan pasti masalah harga jual kantung udara D-air.
Milan: Dainese, Pabrikan perlengkapan berkendara asal negeri Pizza, Italia, tak henti-henti nya berinovasi. Setelah melakukan penelitian selama lebih dari 10 tahun, kini Dainese kembali melahirkan sebuah produk inovatif, air bag D-air.
Produk ini merupakan pengembangan dari D-Tec (Dainese Technology Center) sebagai pusat departemen R&D Dainese.
D-Air adalah kantung udara yang digunakan sebagai peranti keselamatan berkendara yang kini tak hanya digunakan dalam laga balap kelas berat MotoGP oleh pembalap Fiat Yamaha Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, tapi Dainese mendesain pula untuk pengendara kelas 250 cc dan 125 cc.
Marco Simoncelli merupakan pembalap pertama yang merasakan hasil kerja D-air saat berlaga di kelas 250cc pada November 2007 silam di sirkuit Valencia.
Dalam waktu hitungan detik, peranti ini akan bekerja saat sensor mendeteksi sinyal benturan. Dan akan mengembang untuk memberi perlindungan khususnya pada bagian-bagian vital seperti kepala dan leher.
Untuk mendapatkan hasil sempurna, serangkaian uji coba dilakukan terutama untuk penyesuaian penggunaan sehari-hari. Salah satunya adalah pengujian yang dilakukan di Mountain Course sejak 2007 sampai akhir 2009 silam.
Seperti dilansir dalam siaran persnya, Dainese menyatakan, “Pengembangan sistem D-air ini merupakan penyempurnaan dari versi balap ke versi jalan raya.”
Dari hasil pengujian ini, bobot jaket yang semula mencapai 1.5 kg kini dapat di tekan menjadi 600 gram. Sayangnya belum ada keterangan pasti masalah harga jual kantung udara D-air.