8
4325

Orijingan dan Scooterist Jatim Peringati HUT RI Ke-72 di Gunung Bromo

Last Updated on August 31, 2017 by Bang Gilmot

Memperingati Hari Ulang Tahun ke-72 Republik Indonesia, komunitas Orijingan Indonesia wilayah Jawa Timur menggelar Gathering Orijingan Jatim, Bali dan Lombok. Mengajak scooterist untuk berkumpul dan bersilahturahmi serta untuk mengikuti upacara bendera. Upacara kali ini terbilang spesial karena digelar di area Pasir Berbisik, Kawasan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur.

Koordinator acara, Fajar kacong mengatakan, Kawasan Bromo merupakan salah satu simbol keindahan Indonesia. Karena itu, dipilihlah lokasi ini untuk mengadakan upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI.

“Bromo ini salah satu keindahan Indonesia. Dari segi jarak juga mudah terjangkau, infrastruktur tersedia,” kata Kacong sebutan akrabnya di Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (17/8/2017)

Dia juga mengatakan, para Scooterist juga bangga bisa mengikuti upacara di Bromo ini. Sebab, hal itu bakal menjadi kepuasan tersendiri bagi para Scooterist, acara diikuti kurang lebih sekitar 200 peserta dari berbagai daerah seperti Malang, Pasuruan, Lumajang, Probolinggo, Banyuwangi, Bali, dan Lombok. Bahkan ada yang dari luar provinsi seperti Jakarta dan Bekasi

“Teman scooterist itu biasanya tahu upacara di Bromo adalah salah satu momen yang menciptakan kepuasan tersendiri,” ujarnya.

Acara upacara ini diadakan dengan Komandan Upacara Abi Mas”ud dari surabaya dan Inspektur upacara oleh Cak Tutang dengan mengajak kurang lebih 200 scooterist .

“Ada saudara dari klub dan komunitas vespa dari member Orijingan, Boscam Malang, Provec Probolinggo, BSC Banyuwangi, Vespa Owner Group Malang, Ivas Pasuruan, FKVM Malang dan ccooterist sekitar kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Kurang lebih ada 200 orang,” sebutnya.

“Ini jadi pengalaman sendiri bagi kami, meski bisa dibilang warga jawa timur , kami belum pernah melakukan upacara di sini. Benar-benar nuansanya juga berbeda, kegiatan upacara yang dikelilingi oleh pemandagan-pemandangan indah,” ujar dani salah satu peserta dari Ngawi .

Pria yang bertugas sebagai pemimpin upacara ini juga menuturkan, bahwa tidak seharusnya kita malas untuk melakukan upacara kemerdekaan, karena ini merupakan simbol warganegara menghormati para pahlawannya.

“Mereka saja rela mempertaruhkan nyawa untuk kita, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, masa kita hanya berkorban beberapa menit berdiri dan panas-panasan sudah mengeluh,” ujar Dani