Pengendara sepeda motor baiknya waspada saat berkendara di daerah perkotaan di mana banyak kabel menjuntai atau kabel optik semrawut di jalan. Pasalnya, sudah ada beberapa orang yang menjadi korban kabel menjuntai.
Salah satu yang viral adalah mahasiswa Universitas Brawijaya, Sultan Rifat Alfatih. Ia mengalami kecelakaan akibat terkena kabel fiber optik yang menjuntai di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta pada Januari lalu.
Akibat kecelakaan tersebut, Sultan mengalami luka di leher sehingga kesulitan untuk makan dan bernapas. Luka ini diakibatkan oleh jepretan kabel optik yang membuat tenggorokan, saluran pernapasan, dan makan milik Sultan putus.
Bukan hanya Sultan, pada awal Agustus ini seorang pengendara motor bernama Vadim (38) meninggal dunia akibat kecelakaan karena menghindari kabel di Jalan Brigjen Katamso, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (1/8/2023).
Kabel yang menjuntai memang sangat berbahaya bagi pengendara. Apalagi yang dibiarkan semrawut, bisa berakibat fatal karena bisa menyebabkan kecelakaan.
Apabila terjerat kabel, efek paling sering dirasakan oleh korban adalah sakit tenggorokan dan perubahan suara. Selain masalah fisik, terjerat kabel di jalan juga bisa menyebabkan masalah mental.
Korban bisa mengalami gelisah dan kecemasan hingga sulit konsentrasi dan fokus.
Jika jeratan kabelnya ini cukup keras bahkan korban bisa tak sadarkan diri dalam beberapa detik hingga tewas dalam hitungan menit.
Bisa juga gejala datang tidak langsung tetapi beberapa waktu kemudian. Beberapa minggu setelah terjerat kabel, korban baru merasakan keluhan penyakit dalam hingga kehabisan oksigen.
Selain itu, bisa juga menyebabkan cedera otak yang akan berdampak pada daya ingat korban.
Untuk itu, baiknya hati-hati saat berkendara di daerah yang banyak kabel menjuntainya. Apalagi saat malam hari, lebih baik kurangi kecepatan karena saat malam hari visibilitas cukup terbatas.
