0
980

Ketika Scoopy Jadi Media Seni

GILAMOTOR.com, Jakarta. – Selain desainnya yang unik, retro dan klasik, si skuter otomatik bergaya retro modern, Honda Scoopy juga menjadi media untuk menumpahkan ide-ide kreatif para seniman.

Hal ini dibuktikan enam orang perupa modern kontemporer dan memamerkan karya mereka dalam pameran bertajuk “ScoopArt”, di Jakarta Art District, Lower Ground Floor, Grand Indonesia East Mall, 6 – 8 Mei.

Acara itu mendapatkan dukungan PT Wahana Makmur Sejati (WMS) dan Galeri Canna. “Melalui pameran ini, WMS ingin membuktikan bahwa Honda Scoopy bukanlah alat tranportasi semata. Tetapi juga bisa menjadi media karya seni,” tutur Robbyanto Budiman, Direktur Utama WMS, dalam siaran pers nya.

Gelaran ini menyuguhkan enam unit Honda Scoopy yang telah mendapatkan sentuhan kuas enam seniman tersebut. Keenamnya dinamai dengan tema yang mereka usung.

Robbyanto berharap, dalam skala lebih luas pameran itu bisa menjadi inspirasi bagi kalangan seni rupa untuk terus menggali media alternatif dalam pengembangan seni rupa.

Mereka adalah Winning to Fly karya Putu Sutawijaya, Renewal karya Jumaldi Alfi, Tiger in Green karya Bunga Jeruk, 1015 Envelope Series karya Yusra Martunus, Berbunga buah karya Yunizar, serta Scoopet karya Radi Arwinda.

“Sewaktu saya dihubungi WMS dan ditawari melukis Scoopy, jujur saya merasa tertantang melakukannya,” kata Jumaldi Alfi, seorang diantara perupa itu. Bukan hanya karena media lukisnya yang tidak biasa, kata Jumaldi. Namun, karya semacam ini juga belum pernah dilakukan di Indonesia sebelumnya.

Senada dengan Jumaldi, Radi Arwinda, seniman lainnya juga mengungkapkan semangatnya untuk menjawab tantangan itu. Sebelum menjalankan aksinya, Radi mengaku melakukan penelitian dan interaksi langsung dengan pengguna Scoopy. “Ternyata pengguna Scoopy cocok dengan karakter saya yang fun, unik dan retro,” kata dia.

Penulis/Foto : Jay/Istimewa