0
707

Kontrak Berakhir di Ducati, Nasib Hayden Belum Jelas

GILAMOTOR.com – Pembalap Ducati asal Amrik, Nicky Hayden, akan balapan abis-abisan di kampung halamannya pada Minggu waktu Amrik atau Senin dini hari waktu Indonesia (22/7). Soalnya itu akan jadi aksi terakhir Nicky Hayden.

Tahun ini bisa jadi tahun terakhir karirnya di MotoGP. Soalnya belum ada tim yang mau meminangnya setelah kontraknya di Ducati berakhir seiring berakhirnya musim ini. Hal itu diungkapkan Kentucky Kid dalam press conference MotoGP Laguna Seca. Meski sebenernya doi masih ingin balapan di MotoGP.

Hayden punya gelar juara dunia saat masih membalap bersama Honda tahun 2006, terus pindah ke Ducati tahun 2009 sampai sekarang. Tahun ke lima bersama Ducati juga jadi tahun terakhirnya di tim merah.

“Aku tak akan kembali ke Ducati di MotoGP tahun depan,” ucap Hayden. “Ducati telah memilih menghadapi tahun depan dengan cara lain.”

“Aku tak terlalu yakin dengan apa yang akan aku kerjakan. Aku punya beberapa opsi menarik di luar MotoGP.” Meski Hayden mengaku punya opsi menarik di luar MotoGP, salah satunya adalah Superbike, tapi Hayden mengaku kalau hatinya ada di MotoGP. Dia sudah cinta mati dengan MotoGP.

“Sejujurnya, aku sungguh tak tahu masa depan ku. Di MotoGP sekarang tampak tak terlalu bagus. Kami sungguh tak tahu dengan motor baru, peraturan baru, apa kemungkinan yang akan terjadi. Tapi aku punya beberapa opsi menarik.”

“Aku masih cinta balap motor dan masih berpikir aku punya banyak hal untuk aku berikan di balapan ini. Jadi aku akan mencoba menemukan rumah baru [tim baru]. Ini bukan situasi sempurna tapi inilah keadaannya. Aku harus mencoba dan menapakkan kaki ku dan bekerja dengan itu.”

“Tentu, ini adalah pertunjukkan terbesar di dunia. MotoGP adalah tempat dimana hati ku berlabuh, tapi aku tak ingin hanya tetap di sini di atas motor mencari poin di sirkuit ini dan di sana.”

“Jadi aku akan lihat semua pilihan. Aku tak yakin Repsol Honda akan kembali dan mengetuk pintu ku.. Seperti aku katakan, MotoGP adalah tempat dimana hatiku berada. Jadi aku harus menimbang-nimbang pilihan. Sayangnya, hasilnya tak berjalan sesuai rencana, tapi inilah kondisinya.”

“Jangan merasa kasihan pada ku – ini tak masalah, aku akan hidup!.” Tutup Hayden.