GILAMOTOR.com, Jakarta. – PMS alias Ponorogo Motor Sport. Bagi sebagian penunggang Honda Tiger di wilayah Jakarta dan sekitarnya, nama bengkel ini mungkin sudah tak asing lagi. Pasalnya, bengkel yang di-nahkodai oleh Parno setiap harinya bisa melayani lebih dari 30 unit Honda Tiger. Terlebih saat memasuki akhir pekan, pasiennya bisa mencapai angka 50an unit motor Tiger.
Itu baru Honda Tiger, belum motor sport dari brand lain. Menurut punggawa bengkel yang bermarkas di kawasan Petukangan, Jakarta Selatan ini, meski memposisikan bengkelnya sebagai spesialis Honda Tiger, PMS juga tak menutup diri untuk memberi pelayanan pada motor lain seperti MegaPro, Yamaha V-Ixion, Scorpio, Kawasaki Ninja dan bahkan motor bebek.
“Makin banyak pasien mekaniknya juga makin banyak. Sekarang sudah ada 11 tenaga mekanik di bengkel ini, semuanya masih ada hubungan saudara,†tutur Parno. “Alasannya biar gampang kalau diomongin atau diatur,†tambahnya.
Awal berdiri pada 23 April 2003, PMS hanya diperkuat oleh tiga tenaga mekanik termasuk dirinya. Seiring berjalannya waktu, kepercayaan dari para penunggang Honda Tiger terhadap hasil kerjanya mulai tumbuh. Tak pelak, penambahan pasukan pun dilakukan.
Sejak awal berdiri, bengkel yang dulu menyewa sebuah kontrakan bekas warteg ini memang memposisikan diri sebagai spesialis Honda Tiger. Namun seiring berjalannya waktu pula, pengguna motor lain mempercayakan penanganan motornya pada Parno dan awak bengkelnya. Khususnya pelanggan yang pernah jadi pengguna Honda Tiger dan telah beralih ke merek atau tipe lain.
Menurut lelaki yang pernah bekerja sebagai kepala mekanik bengkel resmi Honda di bilangan Pondok Labu ini, mayoritas pelanggannya datang dari kalangan komunitas atau klub motor.
“Kedengarannya mungkin klise, tapi sedari dulu PMS senantiasa menawarkan biaya jasa yang murah dengan jaminan kepuasan. Meski tidak selalu saya tangani langsung, tapi sentuhan akhir setiap motor yang dikerjakan di PMS tetap di tangan saya,†ungkap lelaki yang senang ngomong sambil tersenyum ini.
Selain masalah harga, ada ada penawaran lain dari bengkel ini yang mungkin tak diberikan oleh bengkel umum lainnya yakni layanan 24 jam di areal Jabodetabek bagi para konsumen setianya. Tak heran jika kini pelanggan PMS datang dari wilayah Cilegon dan Bogor. Bahkan tidak sedikit biker luar kota yang kebetulan touring ke Jakarta menyempatkan mampir ke PMS.
Biaya jasa servis di tempat ini memang relatif murah. Untuk biaya jasa servis hanya dipatok Rp 20 ribu. Sementara untuk biaya jasa turun mesin dikenai biaya Rp 100 ribu.
Satu di antara popularitas jasa PMS yang dikenal dan menjadi refrensi kalangan bikers, yakni soal setting klep. “Iya, pelanggan mengaku senang dengan settingan klep di PMS,†tutur ayah dengan dua putra ini.
Dalam pelayanan yang diberikan kepada pelanggannya, Parno dan krunya selalu menanyakan untuk kebutuhan apa motor ini nantinya. Pasalnya, setiap kebutuhan akan membedakan pengerjaannya. Misal kebutuhan touring, jelas ada pergantian komponen yang umum dilakukan, yakni perubahan spuyer dari ukuran 122 ke 125, serta pilot jet yang dinaikkan dari ukuran 38 ke 40. Ubahan ini diakui akan berpengaruh pada konsumsi BBM, tapi perubahannya tak bergeser jauh dari kondisi standar. Menurutnya, setelah perubahan ini konsumsi BBM disebut berada di kisaran 28 – 30 km/liter.
Biaya untuk pergantian kedua komponen ini sekitar Rp 120 ribu, dengan menggunakan komponen keluaran Keihin. Tapi imbasnya nafas tarikan mesin jadi lebih panjang.
Selain dikenal spesialis mesin, PMS juga dikenal sebagai workshop kaki-kaki limbah. Jam operasional PMS sendiri dimulai sejak pukul 8 pagi sampai pukul 6 sore dan hanya tutup setiap hari Jumat.
Ponorogo Motor Sport
Jl. Raya Ciledug Gg. Sabar No. 25 A
Petukangan – Jakarta Selatan
Telp. (021) 7376658
HP. 0815 9917843